Bisnis / Keuangan
Selasa, 09 Desember 2025 | 15:16 WIB
Wakil Menteri Investasi (tengah) Todotua Pasaribu mengatakan pemerintah menyiapkan penambahan enam Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) baru yang ditargetkan beroperasi mulai tahun depan. Foto Fakhri-Suara.com
Baca 10 detik
  • Pemerintah bakal menambah 6 KEK baru di 2026.
  • Tujuannya untuk memperluas kapasitas dan mempercepat distribusi investasi ke berbagai wilayah. 
  • Penambahan KEK bukan sekadar menambah jumlah kawasan, tetapi memperluas ruang bagi investasi baru.

Suara.com - Pemerintah menyiapkan penambahan enam Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) baru yang ditargetkan beroperasi mulai tahun depan.

Rencana ini disampaikan Wakil Menteri Investasi Todotua Pasaribu dalam Business Forum 2025 yang diselenggarakan Sekretariat Dewan Nasional KEK di Jakarta, Selasa (9/12/2025).

Todotua menjelaskan kondisi KEK saat ini dan proyeksi penambahannya. Ia menegaskan pemerintah ingin memperluas kapasitas kawasan khusus untuk mempercepat distribusi investasi ke berbagai wilayah. 

“Special Economic Zone ini sampai tahun 2025 kita sudah punya sekitar 25 dan tahun depan mudah-mudahan bisa bertambah sekitar 6 lagi, akan menjadi 31,” ujarnya.

Menurut Todotua, penambahan KEK bukan sekadar menambah jumlah kawasan, tetapi memperluas ruang bagi investasi baru dengan karakter industri yang lebih beragam. 

Pemerintah menilai KEK mampu menampung kebutuhan sektor-sektor strategis yang sedang tumbuh, mulai dari industri kesehatan, pendidikan, digital, hingga turisme.

Ia menyebut setiap KEK yang direncanakan memiliki fokus yang disesuaikan dengan potensi ekonominya. Pemerintah menargetkan pengembangan kawasan baru ini agar mampu menciptakan nilai tambah dan memperkuat rantai pasok industri nasional.

Todotua mengatakan pemerintah terus berkonsolidasi untuk menyiapkan layanan perizinan, regulasi, dan insentif yang memadai bagi KEK yang akan beroperasi. 

“Tentunya dengan strategi kawasan ini kita pemerintah dalam investasi kita bisa juga bagaimana bisa konsolidasikan mengenai pelayanan perizinan, mengenai strategi regulasi, dan juga mengenai insentif strategi fiskal dan non-fiskal,” ucapnya.

Baca Juga: FIAN Indonesia Nilai Setahun Pemerintahan Prabowo Gibran, Hak Atas Pangan Belum Jadi Prioritas

Ia menilai konsolidasi itu penting untuk memastikan setiap KEK baru langsung memiliki daya saing saat mulai beroperasi. Pemerintah ingin menghindari kendala yang selama ini sering muncul di kawasan industri konvensional, mulai dari perizinan hingga hambatan teknis terkait infrastruktur penunjang.

Todotua juga menyinggung target besar pemerintah dalam lima tahun mendatang. Ia menyebut percepatan KEK menjadi bagian dari strategi investasi nasional. 

“Pemerintahan ini mempunyai target menuju kepada delapan persen, ada angka 13.000 triliun yang menjadi target realisasi investasi kita ke depan dalam 5 tahun ke depan,” pungkasnya.

Load More