- IHSG menghijau di level 8.713 pada awal perdagangan Rabu, 10 Desember 2025.
- Proyeksi jangka pendek menunjukkan IHSG diperkirakan mengalami koreksi akibat sentimen regional negatif dan aksi ambil untung investor.
- Sentimen domestik membaik, tercermin dari kenaikan Indeks Keyakinan Konsumen menjadi 124 pada November 2025.
Suara.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik di zona hijau pada perdagangan, Rabu, 10 Desember 2025. IHSG menghijau di level 8.713.
Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), hingga pukul 09.08 WIB, IHSG terus melonjak ke level 8.698 atau naik 0,37 persen dari penutupan Selasa.
Pada perdagangan pada waktu itu, sebanyak 6,23 miliar saham diperdagangkan dengan nilai transaksi sebesar Rp 2,95 triliun, serta frekuensi sebanyak 308.100 kali.
Dalam perdagangan di waktu tersebut, sebanyak 303 saham bergerak naik, sedangkan 276 saham mengalami penurunan, dan 378 saham tidak mengalami pergerakan.
Adapun, beberapa saham yang menjadi Top Gainers pada waktu itu diantaranya, AMMN, CITY, CTBN, DSSA, EMAS, EXCL, GGRM, GOLD, ISAT, KETR, MGLV, MORA.
Sedangkan, saham yang masuk dalam Top Loser diantaranya, ADES, ASPI, BLUE, BREN, BYAN, CDBK, CBUT, COIN, DATA, FPNI.
Proyeksi IHSG
IHSG diperkirakan bergerak terkoreksi dalam jangka pendek, seiring melemahnya sentimen regional dan meningkatnya aksi ambil untung (profit taking) setelah indeks mencetak level tertinggi baru.
Pada perdagangan Selasa (9/12), IHSG ditutup melemah 0,61 persen ke level 8.657, meski sempat menyentuh level 8.749 di awal sesi.
Baca Juga: Sosok An Shaohong: Dirut LABA, Backdoor Tiga Saham BEI, Ternyata Buronan China
Mengutip riset Phintraco Sekuritas, pelemahan IHSG terjadi akibat kombinasi profit taking dan tekanan dari mayoritas indeks Asia yang bergerak dalam tren negatif menjelang pengumuman kebijakan Federal Reserve (The Fed) yang akan dirilis Kamis dini hari. Sikap wait and see investor turut menambah tekanan pada pasar.
Secara teknikal, IHSG membentuk candle bearish engulfing yang menjadi sinyal terjadinya koreksi jangka pendek. Indikator Stochastic RSI juga menunjukkan bearish divergence, yang mengonfirmasi peluang pelemahan lanjutan.
Dengan kondisi tersebut, IHSG diperkirakan terkoreksi menuju area support terdekat di 8.625–8.650.
Dari sisi indikator domestik, sentimen konsumsi menunjukkan perbaikan. Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) naik ke level 124 pada November 2025, meningkat dari 121,2 pada Oktober.
Capaian tersebut menjadi yang tertinggi sejak Februari 2025, didorong kenaikan seluruh subindeks utama. Investor kini menantikan data penjualan ritel Oktober 2025 yang diproyeksikan tumbuh 4% YoY, menguat dari 3,7 persen YoY pada September.
Di kawasan regional, mayoritas bursa Asia bergerak turun tipis pada Selasa (9/12). Investor memilih bersikap hati-hati sambil menunggu arah kebijakan suku bunga The Fed. Dari Australia, bank sentral mempertahankan suku bunga acuan di 3,6% untuk pertemuan keempat beruntun, setelah memangkas suku bunga total 75 basis poin sepanjang 2025.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- 9 Sepatu Lokal Senyaman Skechers Ori, Harga Miring Kualitas Juara Berani Diadu
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 7 Desember: Raih Pemain 115, Koin, dan 1.000 Rank Up
Pilihan
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
-
Penipuan Pencairan Dana Hibah SAL, BSI: Itu Hoaks
-
9 Mobil Bekas Paling Lega dan Nyaman untuk Mengantar dan Jemput Anak Sekolah
Terkini
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
BRI Peduli Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana Hidrometeorologi Sumatera Barat
-
Duh! Kesepakatan Dagang RIAS Terancam Batal, Trump Sebut Prabowo Mengingkari?
-
Pembentukan Paguyuban Mitra Jadi Kunci Perbaikan Hubungan OjolAplikator
-
Survei BI: Indeksi Keyakinan Konsumen Meningkat, Prospek Ekonomi Cerah?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
PGN Bawa Pasokan Gas Tembus Desa Terisolir di Perbatasan SumutAceh
-
Konflik China-Jepang Mengeras, Indonesia Terimbas Risiko Ekonomi Asia Timur
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
-
Laba IRSX Melonjak 1.776 Persen, Pendapatan Top Line Turun