- IHSG diperdagangkan menguat di level 8.743 pada Kamis, 11 Desember 2025, pukul 09.15 WIB, didukung sentimen positif global.
- Perdagangan pagi itu mencatatkan transaksi Rp 4,17 triliun dengan 8,37 miliar saham diperdagangkan, didominasi saham bergerak datar.
- Penguatan didorong ekspektasi pasar terhadap pemangkasan suku bunga The Fed sebesar 25 basis poin oleh Amerika Serikat.
Suara.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih betah di zona hijau pada awal perdagangan Kamis, 11 Desember 2025. IHSG menguat di level 8.764.
Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), hingga pukul 09.15 WIB, IHSG bertahan menghijau di level 8.743 atau naik 0,49 persen dari penutupan kemarin.
Pada perdagangan pada waktu itu, sebanyak 8,37 miliar saham diperdagangkan dengan nilai transaksi sebesar Rp 4,17 triliun, serta frekuensi sebanyak 442.300 kali.
Dalam perdagangan di waktu tersebut, sebanyak 271 saham bergerak naik, sedangkan 278 saham mengalami penurunan, dan 408 saham tidak mengalami pergerakan.
Adapun, beberapa saham yang menjadi Top Gainers pada waktu itu diantaranya, CCTH, RLCO, SOTS, GPSO, PBSA, MORA, UVCR, DOOH, GTBO, KOBX, COAL.
Sedangkan, saham yang masuk dalam Top Loser diantaranya, HOPE, TRIN, DEPO, PADI, PKPK, FPNI, SHIP, IDEA, DSNG, LFLO, OLIV.
Proyeksi IHSG
IHSG diperkirakan masih melanjutkan tren penguatan terbatas pada perdagangan Kamis (11/12/2025), setelah pada penutupan sebelumnya berhasil menguat 0,51% ke level 8.700.
Berdasarkan riseti BRI Danareksa Sekuritas, level resistance terdekat IHSG berada di rentang 8.715–8.740.
Baca Juga: Bocoran Saham IPO Awal 2026, Ada Emiten Prajogo Pangestu dan Happy Hapsoro
BRI Danareksa Sekuritas menyebut sentimen global masih memberi angin positif, menyusul penguatan bursa Amerika Serikat pada perdagangan sebelumnya.
Indeks Dow Jones ditutup melonjak 1,05 persen ke 48.057,75, S&P 500 menguat 0,67 persen ke 6.886,68, dan Nasdaq naik 0,33 persen ke 23.654,16.
Dari sisi makro, pasar merespons positif keputusan The Federal Reserve yang akhirnya memangkas suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin ke level 3,50 persen –3,75 persen.
Kebijakan tersebut dinilai sesuai ekspektasi pelaku pasar dan memberi dorongan tambahan bagi aset berisiko, termasuk pasar saham Indonesia.
Meski demikian, investor asing masih mencatatkan aksi jual bersih sebesar Rp 126,27 miliar pada penutupan terakhir. Tekanan tersebut dinilai tidak terlalu menghambat peluang penguatan lanjutan IHSG selama sentimen global tetap stabil.
Adapun saham yang direkomendasikan BRI Danareksa Sekuritas untuk perdagangan hari ini meliputi EMTK, MBMA, dan FUTR.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
Bagaimana Digitalisasi Mengubah Layanan Pertamina
-
Memahami Pergerakan Harga Bitcoin, Analisis Teknikal Sudah Cukup?
-
BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
-
BCA Kembali Menjadi Juara Umum Annual Report Award, Diikuti BCA Syariah pada Klaster Rp1 Triliun
-
ESDM: Rusia-Kanada Mau Bantu RI Bangun Pembakit Listrik Tenaga Nuklir
-
Bos Lippo Ungkap 5 Modal Indonesia Hadapi Ketidakpastian Global 2026
-
Purbaya Larang Bea Cukai Sumbangkan Pakaian Bekas Hasil Sitaan ke Korban Banjir Sumatra
-
Purbaya Sewot Teknologi AI Bea Cukai Dibandingkan dengan Milik Kemenkes: Tersinggung Gue!
-
Purbaya Butuh Rp 45 Miliar buat Investasi Teknologi AI di Pelabuhan
-
Tekan Impor LPG, ESDM Buka Wacana Beri Subsidi Penggunaan DME