Bisnis / Keuangan
Jum'at, 19 Desember 2025 | 14:56 WIB
Ilustrasi IHSG Bursa Efek Indonesia [Ist]
Baca 10 detik
  • PT Moratelindo (MORA) berencana merger dengan PT Eka Mas Republik (EMR/MyRepublic) untuk integrasi vertikal infrastruktur dan layanan ritel.
  • Setelah merger, nama perusahaan menjadi PT Ekamas Mora Republik Tbk, dengan pemegang saham lama MORA mengalami dilusi kepemilikan signifikan.
  • Transisi ini masih menunggu persetujuan regulator OJK dan restu pemegang saham melalui RUPS.

Penggabungan ini dinilai sangat strategis bagi kedua belah pihak. Moratelindo memiliki keunggulan pada tulang punggung (backbone) infrastruktur telekomunikasi nasional dan internasional.

Di sisi lain, MyRepublic memiliki basis pelanggan ritel yang sangat kuat dan terus tumbuh di berbagai kota besar di Indonesia.

Sinergi ini memungkinkan entitas baru tersebut untuk melakukan efisiensi biaya operasional (opex) dan biaya modal (capex). Dengan memiliki infrastruktur sendiri, MyRepublic tidak perlu lagi menyewa jaringan dari pihak ketiga secara ekstensif, sementara Moratelindo mendapatkan kepastian utilisasi jaringannya melalui basis pelanggan MyRepublic.

Meskipun pengumuman telah dilakukan, rencana besar ini tidak serta merta langsung terlaksana. Manajemen MORA menekankan bahwa langkah strategis ini masih harus melewati beberapa tahapan regulasi yang ketat. Saat ini, perusahaan tengah menunggu pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Selain izin regulator, restu dari para pemegang saham juga menjadi penentu mutlak. Manajemen MORA dijadwalkan akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada tanggal 25 Maret 2026 mendatang untuk meminta persetujuan final atas rencana merger dan perubahan nama perusahaan tersebut.

Load More