- BCA Sekuritas memproyeksikan pendapatan PT CDIA tumbuh 38,6% CAGR hingga 2029.
- Sektor Pelabuhan & Penyimpanan diprediksi tumbuh paling cepat (CAGR 112,6%) akibat rencana akuisisi aset regional.
- CDIA memiliki keunggulan kompetitif berkat lokasi strategis di Cilegon serta dukungan kuat dari grup induk Barito Pacific.
Suara.com - Prospek PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) diproyeksi masih cukup baik menurut BCA Sekuritas. CDIA diprediksi akan mengalami akselerasi pertumbuhan yang sangat signifikan dalam lima tahun ke depan.
Pendapatan perusahaan diperkirakan bakal meroket dengan rata-rata pertumbuhan tahunan gabungan (Compound Annual Growth Rate/CAGR) sebesar 38,6%.
Jika pada tahun 2024 pendapatan perusahaan berada di level US$ 102 juta, maka pada tahun 2029 angka tersebut diproyeksikan melonjak hingga menyentuh US$ 523 juta.
Menariknya, pertumbuhan laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) diperkirakan akan melaju jauh lebih kencang.
“EBITDA diperkirakan tumbuh lebih cepat lagi, dengan CAGR 87%, melompat dari US$ 10,8 juta menjadi US$ 246 juta dalam periode yang sama,” sebut riset BCA Sekuritas yang dipublikasikan pekan ini.
Pertumbuhan CDIA ditopang oleh dua mesin utama: ekspansi organik dan langkah akuisisi strategis. Berikut adalah rincian performa per segmen bisnis berdasarkan analisis BCA Sekuritas:
- Sektor Energi: Diprediksi tumbuh dengan CAGR 21,9% (2024-2029). Kenaikan ini didorong oleh peningkatan kebutuhan listrik (CAGR 20,4%) dan distribusi bahan bakar (CAGR 30,7%). Segmen ini juga akan menjadi tulang punggung bagi operasional pabrik Chlor Alkali-Ethylene Dichloride (CA-EDC) yang direncanakan mulai berfungsi pada tahun 2027.
- Pelabuhan & Penyimpanan: Sektor ini diproyeksikan menjadi "bintang" dengan pertumbuhan fantastis mencapai CAGR 112,6%. Hal ini didasari oleh rencana akuisisi aset pelabuhan strategis di pasar regional pada 2026 serta mulai beroperasinya pipa kimia baru (C2) setahun setelahnya.
Saat ini, struktur pendapatan CDI Group masih sangat bergantung pada sektor energi yang menyumbang sekitar 90%. Namun, manajemen tengah melakukan transformasi besar untuk menyeimbangkan aliran arus kas.
Dalam jangka waktu 3 hingga 5 tahun ke depan, CDIA menargetkan komposisi pendapatan yang lebih sehat, yaitu:
Energi: 47%
Baca Juga: Melantai di Bursa, Saham SUPA Meroket 93% dalam Tiga Hari Perdagangan
Pelabuhan & Penyimpanan: 40%
Logistik: 13%
Strategi ini akan dipercepat melalui monetisasi aset di dalam ekosistem Chandra Asri Group serta memperluas jangkauan layanan kepada pelanggan pihak ketiga. K
eandalan arus kas perusahaan juga terjamin berkat adanya kontrak jangka panjang dengan mitra-mitra (off-taker) yang memiliki reputasi tinggi.
Keunggulan Kompetitif di Kawasan Industri Cilegon
BCA Sekuritas menilai CDIA berada pada posisi terdepan untuk menjadi pemimpin infrastruktur di Indonesia. Keunggulan ini didukung oleh lokasi operasional yang sangat strategis di Cilegon, Banten.
Berita Terkait
-
Libur Panjang, Nilai Kapitalisasi Pasar BEI Anjlok 1,17 Persen
-
Profil PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB): Saham, Pemilik, dan Keuangan
-
Saham INET Anjlok di Tengah Rencana Rights Issue Rp3,2 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Suntikan Dana 'Penyelamat' Rp4,93 Triliun Cair dari Danantara, KRAS Bernafas Lega
-
Saham INET Melesat 24 Persen Usai Kantongi Restu OJK untuk Rights Issue Jumbo
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
Harga Emas Diprediksi Makin Naik Tahun 2026, Faktor 'Perang' Jadi Kunci
-
La Suntu Tastio, UMKM Binaan BRI yang Angkat Tradisi Lewat Produk Tas Tenun
-
Pasca Akusisi, Emiten Properti Milik Pengusahan Indonesia Ini Bagikan Dividen
-
Harga Emas Kompak Meroket: Galeri24 dan UBS di Pegadaian Naik Signifikan!
-
Pabrik Chip Semikonduktor TSMC Ikut Terdampak Gempa Magnitudo 7 di Taiwan
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Tahun 2025, Update Terbaru OJK Desember
-
Daftar Bank yang Tutup dan 'Bangkrut' Selama Tahun 2025
-
Pemerintah Kucurkan Bantuan Bencana Sumatra: Korban Banjir Terima Rp8 Juta hingga Hunian Sementara
-
Apa Itu MADAS? Ormas Madura Viral Pasca Kasus Usir Lansia di Surabaya
-
Investasi Semakin Mudah, BRI Hadirkan Fitur Reksa Dana di Super Apps BRImo