- Harga emas Antam 1 gram pada Rabu, 31 Desember 2025, dibanderol Rp 2.501.000, sama seperti hari sebelumnya.
- Harga buyback emas Antam juga tercatat stagnan pada level Rp 2.360.000 per gram pada tanggal yang sama.
- Harga emas dunia spot naik 0,8% menjadi USD 4.364,70 per ons karena risiko geopolitik dan ketidakpastian ekonomi.
Suara.com - Harga emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam) pada hari Rabu, 31 Desember 2025 untuk ukuran satu dibanderol di harga Rp 2.501.000 per gram.
Dikutip dari situs Logam Mulia, harga emas itu stagnan atau sama seperti hari Selasa, 30 Desember 2025 sebelumnya.
Sementara itu, harga Buyback (beli kembali) emas Antam dibanderol di harga Rp 2.360.000 per gram.
Harga buyback itu juga tak bergerak dibandingkan dengan harga buyback hari Selasa kemarin.
Seperti dilansir dari laman resmi Logam Mulia Antam, berikut adalah harga emas antam pada hari ini:
- Emas 0,5 Gram Rp 1.300.500
- Emas 1 Gram Rp 2.501.000
- Emas 2 gram Rp 4.942.000
- Emas 3 gram Rp 7.388.000
- Emas 5 gram Rp 12.280.000
- Emas 10 gram Rp 23.505.000
- Emas 25 gram Rp 61.137.000
- Emas 50 gram Rp 122.195.000
- Emas 100 gram Rp 244.312.000
- Emas 250 gram Rp 610.515.000
- Emas 500 gram Rp 1.220.820.000
- Emas 1.000 gram Rp 2.441.600.000
Perlu diingat, harga tersebut belum termasuk pajak penghasilan (PPh) sebesar 0,45 persen bagi pemegang NPWP dan 0,9 persen yang tidak memiliki NPWP. Pengenaan PPh ini sesuai dengan PMK Nomor 34/OMK.19/2017.
Harga Emas Dunia Mulai Pulih
Harga emas dunia kembali menguat pada perdagangan Selasa setelah sempat tertekan tajam pada sesi sebelumnya. Pasar kembali memusatkan perhatian pada meningkatnya risiko geopolitik dan ketidakpastian ekonomi global, yang mendorong reli emas menuju penutupan tahun terbaiknya sejak 1979.
Dikutip dari Reuters, harga emas spot tercatat naik 0,8 persen menjadi USD 4.364,70 per ons pada pukul 14.07 waktu setempat (19.07 GMT).
Baca Juga: Harga Emas Antam Catat Rekor Penurunan Terburuk Pada Akhir Tahun 2025
Sehari sebelumnya, emas mengalami penurunan persentase harian terbesar sejak 21 Oktober akibat aksi ambil untung, setelah sempat menyentuh rekor tertinggi di level USD 4.549,71 per ons pada Jumat lalu.
Sementara itu, harga emas berjangka Amerika Serikat ditutup menguat 1 persen ke posisi USD 4.386,30 per ons.
"Kemarin kita melihat volatilitas yang sangat ekstrem, dengan pergerakan kuat pada perdagangan Asia ke arah atas lalu diikuti aksi ambil untung yang cukup besar. Namun, kondisi hari ini mulai stabil dan perdagangan secara umum tetap menguntungkan," kata Wakil Presiden sekaligus Ahli Strategi Logam Senior Zaner Metals, Peter Grant.
Sepanjang 2025, emas yang dikenal sebagai aset lindung nilai (safe haven) telah melonjak sekitar 66 persen. Kenaikan tersebut menjadi yang paling tajam sejak 1979, didorong oleh kombinasi pelonggaran suku bunga, meningkatnya konflik geopolitik, pembelian agresif oleh bank sentral, serta derasnya aliran dana ke exchange traded fund (ETF) berbasis emas batangan.
Dari sisi kebijakan moneter, Federal Reserve AS sebelumnya sepakat memangkas suku bunga dalam pertemuan Desember, meski keputusan itu diambil setelah perdebatan panjang terkait risiko yang masih membayangi perekonomian Amerika Serikat.
Bank sentral AS dijadwalkan kembali menggelar rapat pada 27–28 Januari mendatang, dengan mayoritas investor memperkirakan suku bunga akan ditahan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
Terkini
-
OJK Koordinasi dengan PPATK untuk Blokir Rekening Dana Syariah Indonesia
-
Proyeksi Harga TOBA di Tengah Aksi Buyback 790 Juta Lembar Saham
-
Target Harga CDIA Tahun 2026, Katalis Sahamnya Sudah Muncul di Penghujung 2025
-
Zulhas Bongkar Kondisi Dapur Jelang Tahun Baru: Harga Pangan di Cimahi Dijamin 'Tenang'?
-
Produksi Minyak Naik, Bahlil Sebut Ada Pihak Terusik
-
Bea Cukai Berbenah Usai Diancam Purbaya: Pecat 27 Pegawai, Sanksi 33 Orang
-
BRI Peduli Salurkan Ambulance Gratis untuk Dioperasikan Polisi di Serang
-
Alasan ASN Wajib Laporkan Aktivitas Kerja Harian via E-Kinerja BKN
-
Hindari Kepadatan Lalu Lintas, KAI Tambah Akses Naik-Turun di Jatinegara dan Lempuyangan
-
Investor Pasar Modal Banyak di Dominasi Umur 30-40 Tahun, Gajinya Ada yang Rp100 Juta