Suara.com - Massimiliano Allegri sedang menatap treble saat menghadapi Barcelona di final Liga Champions. Namun laga ini final di Berlin ini merupakan pencapaian tertinggi Allegri selama karir kepelatihannya di pentas Eropa.
Ya, pelatih kelahiran Livorno 11 August 1967 kini bukan hanya menjadi harapan Juventini untuk membawa La Vecchia Signora kembali berkibar di pentas persepkabolaan Eropa. Bukan hanya Juve namun tentu saja ini juga diharapkan menjadi kebangkitan sepak bola Italia.
Allegri memulai karir manajerialnya saat menangani tim Serie C2, Aglianese. Namun namanya mulai diperhitungkan saat dirinya melatih Milan sukses membawa klub berjuluk Rossonero meraih Scudetto pada 2010–11.
Mantan pemain tengah ini sempat membawa Milan di ajang Liga Champions namun harus terhenti di babak perempat final. Saat itu skuat besutan Allegri ini dikalahkan oleh Barcelona yang akan menjadi lawannya, dengan agregat 3-1.
Namun Milan akhirnya menghentikan kontrak Allegri pada 13 January 2014. Pada 16 Juli 2014, Allegri sudah mendapatkan pekerjaan baru setelah ditunjuk sebagai pelatih kepala Juventus Antonio Conte yang telah menyatakan mundur beberapa hari sebelumnya.
Meski sempat diragukan kapasitasnya namun Allegri menjawabnya dengan mempertahankan gelar Scudetto untuk keempat kali berturut turut. Harapan Juventini kepada pelatih bersuia 47 tahun itu semakin melambung tinggi.
Dia membawa skuatnya ke final Liga Champions setelah mengalahkan juara bertahan Real Madrid. Namun sebelum melakoni laga final di Berlin menghadapi Barca, Allegri menambah satu trofi lagi yaitu Coppa Italia setelah mengalahkan Lazio 2-1 di perpanjangan waktu.
Kini Allegri lebih tenang menatap gelar trebelnya bersama Juventus. Bisa mengalahkan Barca di final bukan hanya menjadi persembahan besar Allegri bagi Juventus, namun juga pencapaian tertinggi dalam karirnya.
Berita Terkait
-
Prediksi Parma vs AC Milan: Pasukan Allgeri Siap Libas Gialloblu
-
Massimiliano Allegri Akui AC Milan Terlambat Panas Saat Lawan AS Roma
-
Allegri Penasaran Lihat Leao dan Nkunku Main Bareng, AC Milan Siap Tantang AS Roma
-
Ademola Lookman Jadi Mimpi Buruk AC Milan, Allegri Bongkar Kesalahan Timnya
-
Atalanta Bikin AC Milan Kewalahan, Ivan Juric: Intensitas Kami Tiga Kali Lipat!
Terpopuler
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Rekomendasi Bedak Two Way Cake untuk Kondangan, Tahan Lama Seharian
- 5 Rangkaian Skincare Murah untuk Ibu Rumah Tangga Atasi Flek Hitam, Mulai Rp8 Ribuan
- 5 Rekomendasi Sepatu Lari Selain Asics Nimbus untuk Daily Trainer yang Empuk
- 5 Powder Foundation Paling Bagus untuk Pekerja, Tak Perlu Bolak-balik Touch Up
Pilihan
-
10 City Car Bekas untuk Mengatasi Selap-Selip di Kemacetan bagi Pengguna Berbudget Rp70 Juta
-
PSSI Butuh Uang Rp 500 Miliar Tiap Tahun, Dari Mana Sumber Duitnya?
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
Terkini
-
Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
-
Ragnar Oratmangoen Bawa FCV Dender Pecah Telur, Satu Pelatih Jadi Pengangguran
-
Inter Tumbang di Derby della Madonnina, Cristian Chivu: Nyakitin dan Bikin Trauma
-
Mikel Arteta Merinding! Eberechi Eze Cetak Hattrick Pertama Arsenal Sejak 1978
-
Emil Audero Kebobolan Tiga Gol, Pelatih Cremonese Tetap Bangga
-
ET Minta Timnas Indonesia Maksimalkan FIFA Series, tapi Siapa Pelatihnya?
-
Timur Kapadze: Bukan Timnas Indonesia yang Lemah
-
Emil Audero Gemilang, Tapi Roma Tetap Pulang dengan Tiga Poin
-
Arsenal Libas Tottenham 4-1, The Gunners Makin Kokoh di Puncak Klasemen
-
AC Milan Tumbangkan Inter: Pulisic Bersinar, Maignan Jadi Pahlawan