Suara.com - Pelaksana tugas Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Hinca Pandjaitan menegaskan pihaknya tak memiliki alasan membatalkan kongres yang akan digelar di Makasar.
Hal ini menyusul adanya polemik terkait pilihan kota penyelenggaraan antara Makassar dan Yogyakarta, dalam Kongres PSSI dengan agenda pemilihan kepengurusan baru periode 2016-2020.
"Kami jelaskan kepada Menpora, seluruh tahapan kongres pasca keputusan Kongres Luar Biasa (KLB) pada 3 Agustus telah kami jalankan, persiapan sudah 90 persen tinggal berangkat saja. Seluruh materi disampaikan semua sudah tahu acaranya di Makasar. Karena kami nggak punya alasan yang cukup untuk membatalkan di Makassar, semua sudah berjalan dengan baik," ujar Hinca dalam jumpa pers usai rapat Komite Eksekutif (Exco) PSSI, di Hotel Aston Rasuna Jakarta, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis malam (13/10/2016).
Ia membantah adanya keputusan pada pertemuan antara dirinya dengan Menpora Imam Nahrawi, Sekjen PSSI Azwan Karim serta Komite Pemilihan PSSI Agum Gumelar bahwa Kongres digelar di Jakarta pada tanggal 17 Oktober, saat pertemuan di Kemenpora, Rabu (12/10/2016)
"Saya sudah jelaskan, jadi nggak ada kesepakatan di tanggal itu. Kemarin tidak ada keputusan apapun, hanya pertemuan. Saya menerima di media sosial surat dari Pa Gatot, saya menyayangkan, bahwa nggak ada kesepakatan itu," katanya.
Oleh karena itu, rapat malam ini, kata Hinca, masih menunggu keputusan dari FIFA sebagai organisasi sepak bola dunia terkait waktu dan penyelenggaran Kongres PSSI.
"PSSI putuskan tetap di Makasar sampai kemudian dikeluarkan (keputusan FIFA), sambil menunggu kita diskusikan situasi terkini dan kita laporkan ke FIFA sebagai induk organisasi PSSI dan kami menunggu balasan satu dua hari ini," sambung Hinca.
Hinca menambahkan, pihaknya akan menggelar rapat lanjutan yang akan digelar di Makasar pada Sabtu (15/10/2016)
"Rapat exco dilanjutkan Sabtu malam, hari ini kami putuskan untuk berkomunikasi kepada FIFA. Kami laporkan kepada FIFA apa yang terjadi, sambil menunggu balasan dari FIFA," ungkapnya.
Berita Terkait
-
Dear Patrick Kluivert, Tutorial Mencuri Poin dari Arab Saudi Ada di Shin Tae-yong!
-
Timnas Indonesia Kalah, Mantan Exco PSSI: Pemain Underperform Tapi Main 100 Menit
-
Ratu Tisha Kemana Sekarang? Viral Diminta Gantikan Erick Thohir Jadi Ketum PSSI
-
Kata-kata Erick Thohir Usai Timnas Indonesia Tumbang dari Arab Saudi
-
Laga Penentuan Lawan Arab Saudi, Kluivert Tak Perlu Paksakan Maarten Paes untuk Turun
Terpopuler
- 7 Sunscreen Terbaik untuk Flek Hitam Usia 50 Tahun, Atasi Garis Penuaan
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- Sosok Profesor Kampus Singapura yang Sebut Pendidikan Gibran Cuma Setara Kelas 1 SMA
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
Pilihan
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
-
Istri Thom Haye Keram Perut, Jadi Korban Perlakuan Kasar Aparat Keamanan Arab Saudi di Stadion
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Kemera Terbaik, Mudah Tapi Bisa Diandalkan
-
Kontroversi Penalti Kedua Timnas Indonesia, Analis Media Arab Saudi Soroti Wasit
-
6 Rekomendasi HP Murah Baterai Jumbo 6.000 mAh, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Rafael Struick Tak Kunjung Nongol di TC Timnas Indonesia U-23, Ini Penyebabnya
-
Kluivert Akui Ole Romeny Bikin Perubahan Timnas Indonesia, Kenapa Tak Starter?
-
BREAKING NEWS! Ulsan HD Pecat Shin Tae-yong
-
Kalah Tipis dari Arab Saudi, Timnas Indonesia Tetap Tunjukkan Dua Sinyal Menjanjikan
-
Timnas Indonesia Dibuat Nyaris Gagal Piala Dunia 2026, Kok Patrick Kluivert Bangga?
-
Erick Thohir Santai Timnas Indonesia Dipecundangi Arab Saudi
-
Harry Kane Absen Bela Timnas Inggris vs Wales karena Cedera Pergelangan Kaki
-
Head to Head Timnas Indonesia vs Irak, Miris Lihatnya
-
Media Korea Bawa-bawa Shin Tae-yong Usai Timnas Indonesia Kalah dari Arab Saudi
-
Istri Thom Haye Keram Perut, Jadi Korban Perlakuan Kasar Aparat Keamanan Arab Saudi di Stadion