Suara.com - PSSI belum mau menyetujui proses naturalisasi pemain berdarah Indonesia, Sandy Walsh. Induk organisasi sepakbola Tanah Air ini menyatakan, enggan terburu-buru mengambil keputusan.
Sebab, PSSI masih harus mempelajari dokumen dari bek yang merumput di Liga Belgia bersama Zulte Waregem. Terutama, persyaratan yang termaktub dalam Undang-undang di Indonesia.
"Masih ada pembelajaran dokumen dan hal teknis. Kami masih belum konfirmasi (belum meng-iyakan naturalisasi Sandy Walsh). Satu sampai dua pekan lagi (keputusannya). Kami pelajari aspek-aspeknya terlebih dahulu," kata Sekjen PSSI Ratu Tisha Destria di Stadiom Wibawa Mukti, Cikarang, Selasa (7/11/2017).
Tisha juga membantah dalam waktu dekat Sandy akan datang ke Indonesia. Sebelumnya, beredar kabar bek berusia 22 tahun itu akan hadir menyaksikan laga uji coba Timnas Indonesia pada November ini.
"Sekarang masih dalam proses penyusunan teknis kapan (dia) datang. Belum ada rencana untuk itu (Sandy Walsh nonton laga uji coba timnas)," tuturnya.
Pemain yang pernah memperkuat Timnas Belanda U-15 hingga U-20 itu telah menyatakan hasratnya menjadi warga negara Indonesia.
Dia pun diketahui kerap mengunggah hal-hal yang berkaitan dengan Indonesia di akun Instagram pribadinya. Salah satunya saat perayaan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke-72, 17 Agustus lalu.
Berdasarkan pantauan Suara.com di situs Wikipedia, Sandy Walsh mewarisi darah keturunan Indonesia dari pihak ibu. Brigitta Portier, ibunda Sandy, disebutkan masih memiliki darah keturunan Surabaya dan Malang.
Baca Juga: Ini Alasan PSSI Pilih Wibawa Mukti sebagai Venue Uji Coba Timnas
Sedangkan sang ayah, Gary Walsh, merupakan keturunan Irlandia yang lahir di Inggris.
Sandy Walsh lahir di Brussels, Belgia, 14 Maret 1995. Dia memulai karier bersama klub ternama Belgia, KRC Genk, pada tahun 2012. Pada musim panas 2017, Sandy memutuskan pindah ke Zulte Waregem.
Sejauh ini, dia tercatat sudah tujuh kali tampil dan mencetak dua gol bersama Waregem di semua kompetisi.
Berita Terkait
-
Timur Kapadze: Bukan Timnas Indonesia yang Lemah
-
Road Map PSSI Ramai Dibahas, Zwiers Pastikan Versi Final Rilis Tahun Depan
-
Bukan yang Pertama di Asia, Indonesia Lanjutkan Tradisi Tuan Rumah FIFA Series
-
Ordal PSSI Bongkar Fakta: Sebagian Exco Tak Sejalan Erick Thohir, Masih Inginkan STY
-
PSSI Butuh Uang Rp 500 Miliar Tiap Tahun, Dari Mana Sumber Duitnya?
Terpopuler
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Rekomendasi Bedak Two Way Cake untuk Kondangan, Tahan Lama Seharian
- 5 Rangkaian Skincare Murah untuk Ibu Rumah Tangga Atasi Flek Hitam, Mulai Rp8 Ribuan
- 5 Rekomendasi Sepatu Lari Selain Asics Nimbus untuk Daily Trainer yang Empuk
- 5 Powder Foundation Paling Bagus untuk Pekerja, Tak Perlu Bolak-balik Touch Up
Pilihan
-
10 City Car Bekas untuk Mengatasi Selap-Selip di Kemacetan bagi Pengguna Berbudget Rp70 Juta
-
PSSI Butuh Uang Rp 500 Miliar Tiap Tahun, Dari Mana Sumber Duitnya?
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
Terkini
-
Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
-
Ragnar Oratmangoen Bawa FCV Dender Pecah Telur, Satu Pelatih Jadi Pengangguran
-
Inter Tumbang di Derby della Madonnina, Cristian Chivu: Nyakitin dan Bikin Trauma
-
Mikel Arteta Merinding! Eberechi Eze Cetak Hattrick Pertama Arsenal Sejak 1978
-
Emil Audero Kebobolan Tiga Gol, Pelatih Cremonese Tetap Bangga
-
ET Minta Timnas Indonesia Maksimalkan FIFA Series, tapi Siapa Pelatihnya?
-
Timur Kapadze: Bukan Timnas Indonesia yang Lemah
-
Emil Audero Gemilang, Tapi Roma Tetap Pulang dengan Tiga Poin
-
Arsenal Libas Tottenham 4-1, The Gunners Makin Kokoh di Puncak Klasemen
-
AC Milan Tumbangkan Inter: Pulisic Bersinar, Maignan Jadi Pahlawan