Suara.com - Komisi Disiplin (Komdis) PSSI telah menjatuhkan sanksi untuk Arema FC terkait insiden kericuhan saat melawan Persib Bandung di Stadion Kanjuruhan, Malang, pada 15 April lalu. Singo Edan diwajibkan membayar denda Rp300 juta dan menutup sebagian tribun penonton saat melakoni dua laga kandang.
Anggota Komdis PSSI Asep Edwin menjelaskan keputusan tersebut sudah mutlak dan tidak bisa diganggu gugat. Namun, Asep menjelaskan akan ada hukuman lebih berat lagi jika Arema mengulangi hal serupa.
"Ya hasil itu sudah mutlak dan tidak dapat diganggu gugat, sudah jadi pertimbangan lima orang anggota Komdis. Kami juga tegaskan ke arema kalau mengulangi kasus yang sama sanksi akan lebih berat," kata Asep saat dihubungi, Jumat (20/4/2018).
Banyak yang menilai bahwa sanksi yang diberikan untuk Arema FC itu terlalu ringan. Padahal, sebelum-sebelumnya tim yang melakukan hal serupa mendapat sanksi cukup berat.
Asep menilai kejadian di Kanjuruhan tidak bisa dibandingkan seperti apa yang terjadi pada klub lain. Sebut saja Persib Bandung, Persegres Gresik United, dan PSM Makassar pada musim 2017.
Asep menjelaskan kericuhan di Kanjuruhan tidak menyebabkan adanya kerusakan fasilitas. Itu berbeda dengan pertandingan tiga tim di musim 2017 yang menyebabkan kerusakan fasilitas.
"Ya kita sudah melalui banyak pertimbangan, termasuk membandingkan dengan kasus-kasus sebelumnya. Lebih ringan dari kasus Persib dan Persegres musim lalu, karena kasus Arema ini tidak ada perusakan," jelas Asep.
"Untuk Persib musim lalu ada dua kali, akumulasi sanksinya. Untuk Persegres, ada perusakan. Jadi ini sudah mutlak, bagaimanapun tidak bisa diubah dan tidak bisa dibandingkan dengan kasus sebelumnya, ini berbeda," pungkas Asep.
Tag
Berita Terkait
-
Sempat Viral! Persija Dihukum Komdis Gara-gara Jakmania Lempar Sepatu ke Pemain Malut United
-
BRI Super League: Achmad Maulana Cedera ACL, Kedalaman Tim Arema FC Goyah?
-
Mantan Striker Arema Jadi Kandidat Presiden Baru FA Malaysia
-
Erick Thohir Akui Kehilangan Achmad Maulana Jadi Pukulan Berat untuk Timnas Indonesia U-23
-
Wejangan Pelatih Brasil untuk Arkhan Fikri & Salim Tuharea Jelang Kualifikasi Piala Asia U-23
Terpopuler
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
Terkini
-
Eks Wasit yang Pernah Hina Jurgen Klopp Terjerat Kasus Video Asusila Anak
-
Diminati Calon Presiden Baru Benfica, Jurgen Klop: Saya Tidak Ingin Melatih Lagi
-
Ucap Syukur Usai Debut, Eliano Reijnders Tak Sabar Tampil di Liga Champions
-
Mees Hilgers Resmi Bertahan di FC Twente
-
Kata Bojan Hodak Usai Persib Tumbangkan Persebaya di GBLA
-
Media Prancis Bahas Jay Idzes, Ada Klub yang Tertarik Merekrut?
-
Media Belanda Sorot Persiapan Timnas Indonesia Kurang Maksimal Jelang Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Saga Transfer Mees Hilgers Belum Padam, Dirtek FC Twente Cari Jalan Keluar
-
Bos Persija Desak Larangan Suporter Away Dicabut: Jakmania Harus Jadi Contoh
-
Roy Keane Prediksi Hasil Derby Manchester ke-197: Kedua Tim Sama-sama Limbung