Suara.com - Alphonso Davies, pemain Bayern Munich sekaligus duta besar Badan Amal Pengungsi PBB (UNHCR), mengatakan kepada Tim Paralimpiade Pengungsi (The Refugee Paralympic Team) bahwa mereka adalah "tim olahraga paling berani di dunia" melalui surat yang ia buat.
Melansir dari Bbc.com, Selasa (24/8/2021), Davies lahir di sebuah kamp pengungsian di Ghana dan menghabiskan hidupnya di sana sebelum keluarganya dimukimkan kembali di Kanada. Sebagai seorang duta besar UNHCR, Davies mengatakan atlet-atlet tersebut akan mengubah hidup masyarakat.
"Tidak semua orang mengerti perjalanan yang telah Anda lalui," tulisnya dalam surat tersebut.
"Tetapi saya paham dan itu adalah bagian penting dari apa yang membuat saya menjadi diri saya sendiri."
"Saya telah membaca cerita kalian dan belajar tentang perjalanan yang telah kalian semua lalui. Kalian adalah tim olahraga paling berani di dunia saat ini."
"Kalian adalah panutan sekarang dengan kekuatan untuk menginspirasi orang lain. Jangan salah, apa yang akan kalian lakukan di Tokyo akan mengubah kehidupan orang-orang."
"Akan ada orang-orang muda yang akan mengambil olahraga karena kalian. Akan ada pengungsi yang percaya bahwa mereka juga akan bisa sukses melalui menonton kalian."
Paralimpiade Tokyo 2020 dimulai pada Selasa (24/8/2021) dan akan menampilkan sekitar 4.400 atlet yang bersaing di 22 cabang olahraga.
Tim Paralimpiade Pengungsi terdiri dari enam atlet yakni Parfait Hakizimana (petarung taekwondo), Anas Al Khalifa (pemain kano), Ibrahim Al Hussein (perenang), Alia Issa (atlet club throw), Shahrad Nasajpour (pelempar cakram), dan Abbas Karimi (perenang).
Baca Juga: Paralimpiade Tokyo: David Jacobs Jadi Unggulan Kedua di Para-tenis Meja
Dua atlet Paralimpiade Afghanistan yakni atlet taekwondo Zakia Khudadadi dan atlet atletik Hossain Rasouli telah dihentikan untuk berlaga di olimpiade tersebut karena adanya konflik di negara tersebut.
Chef de mission dan mantan perenang Paralimpiade Ileana Rodriguez mengatakan tim pengungsi percaya kehadiran mereka dapat memberikan harapan dan solidaritas bagi mereka yang terpaksa meninggalkan Afghanistan, setelah Taliban menguasai negara itu.
Penulis: Jacinta Aura Maharani
Berita Terkait
-
John Herdman Calon Pelatih Timnas Indonesia Punya Pengalaman Redam Ego Bintang Rp1,1 Triliun
-
3 Bintang Dunia yang Pernah Dilatih John Herdman, Calon Pelatih Timnas Indonesia
-
Ada Klub yang Tak Senang Pemainnya Dipanggil Timnas, Wanti-wanti Cedera
-
Bye Real Madrid, Alphonso Davies Perpanjang Kontrak di Bayern Muenchen hingga 2030
-
Sejak Kapan dan Mengapa Pemain Sepak Bola Saling Tukar Jersey Seusai Laga?
Terpopuler
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- 5 Mobil Sedan Bekas yang Jarang Rewel untuk Orang Tua
- 5 Sepatu Lari Hoka Diskon 50% di Sports Station, Akhir Tahun Makin Hemat
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman Skechers Buat Jalan-Jalan, Cocok Buat Traveling dan Harian
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
Ogah Balik Man United, Marcus Rashford Berambisi Dipermanenkan Barcelona
-
Fiorentina Nasibmu Kini: Dulu The Magnificent Seven Serie A Kini di Dasar Jurang
-
Alexander Isak Bertekad Pulih Lebih Cepat
-
Italia di Bawah Tekanan Jelang Lawan Irlandia Utara, Gattuso Bicara Soal Mental dan Harga Diri
-
Pelatih Crystal Palace Ledek Arsenal, Sebut Menang Beruntung
-
Rasmus Hojlund Sindir Telak Manchester United Usai Raih Trofi Perdana Bersama Napoli
-
Sempat Terseok di Bundesliga, Kevin Diks Ungkap Beratnya Awal Karier di Jerman
-
7 Pemain Liverpool Terancam Absen saat Menjamu Wolves
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Hasil SEA Games 2025 jadi Gambaran Menatap Asian Games 2026