Bola / Bola Indonesia
Jum'at, 17 Oktober 2025 | 14:35 WIB
Pelatih Timnas Irak, Jesus Casas Saat Konferensi Pers Jelang Laga Lawan Indonesia. (ANTARA/Yusron Uccang)
Baca 10 detik
  • Jesus Casas punya pengalaman panjang dari Eropa hingga Timur Tengah.
  • Pernah membawa Irak juara Piala Teluk Arab dan tiga kali kalahkan Indonesia.
  • Namanya kini muncul sebagai kandidat kuat pelatih baru Timnas Indonesia.
  •  

Kesempatan menjadi pelatih kepala datang pada Oktober 2022, saat Federasi Sepak Bola Irak (IFA) menunjuk Casas untuk memimpin tim nasional mereka.

Keputusan itu terbukti tepat. Hanya dalam waktu singkat, Casas membawa Irak meraih gelar juara Piala Teluk Arab 2023, trofi bergengsi di kawasan Timur Tengah.

Bagi publik Indonesia, nama Casas tentu tak asing. Ia tiga kali memimpin Irak melawan Timnas Indonesia antara 2023–2024, dan semuanya berakhir dengan kemenangan untuk skuad “Singa Mesopotamia”.

Pengalamannya menghadapi Garuda membuat banyak pihak menilai ia sudah cukup mengenal karakter permainan Indonesia.

Namun, perjalanan manis itu berakhir pada Maret 2025, setelah Irak kalah dari Palestina di kualifikasi Piala Dunia 2026. Tak lama kemudian, Casas resmi meninggalkan jabatannya.

Filosofi dan Gaya Kepelatihan

Sebagai pelatih modern, Jesus Casas dikenal mengutamakan penguasaan bola dan pergerakan tanpa bola yang dinamis—warisan dari masa kerjanya bersama Luis Enrique.

Ia juga dikenal disiplin dan berorientasi pada detail, dua hal yang sering membuat tim-timnya tampil kompak meski tanpa pemain bintang.

Siap Menangani Timnas Indonesia?

Baca Juga: Media Uzbekistan Anggap Timnas Indonesia Bakal Cocok Dilatih Timur Kapadze

Dengan kombinasi pengalaman di Eropa dan Asia, banyak pengamat menilai Casas punya profil ideal untuk mengangkat level permainan Timnas Indonesia.

Ia mengenal kultur sepak bola Asia, paham atmosfer kompetisi internasional, dan punya rekam jejak dalam membangun tim dari nol.

Apabila benar PSSI memilih Jesus Casas sebagai penerus Kluivert, publik sepak bola nasional tampaknya akan menyaksikan gaya bermain Garuda yang lebih terorganisir, disiplin, dan agresif di masa depan.

Load More