-
PSSI lirik John Herdman, eks pelatih Kanada Piala Dunia 2022.
-
Taktik Herdman fleksibel, adaptif, dengan formasi 3-4-3 dominan.
-
Kanada sukses di bawah Herdman berkat serangan dinamis dan pertahanan solid.
Suara.com - Nama John Herdman kini santer menjadi perbincangan hangat di kalangan penggemar sepak bola nasional.
Sosok pelatih yang sukses membawa tim nasional Kanada melaju ke pentas Piala Dunia 2022 itu dikabarkan masuk dalam daftar radar PSSI.
Ketertarikan federasi sepak bola Indonesia ini muncul setelah Herdman berpisah dari klub MLS Toronto FC pada November 2024 dan kini berstatus bebas klub, seperti dilansir oleh Sky Sports.
PSSI tengah mempertimbangkan secara serius John Herdman sebagai kandidat kuat menakhodai Timnas Indonesia yang baru.
Prestasi signifikan Herdman saat menangani Kanada menjadi faktor utama di balik mencuatnya namanya dalam bursa pelatih.
Di bawah arahannya, Herdman tidak hanya sekadar mengubah corak permainan tim, tetapi juga berhasil membentuk mentalitas tanding yang kompetitif.
Berkat keberhasilannya, Kanada kembali menjadi kekuatan yang disegani di kawasan CONCACAF.
Metode kepelatihannya dikenal sangat fleksibel, mampu beradaptasi, dan fokus pada pembentukan karakter bermain yang kuat bagi para pemain.
Kemampuan Herdman dalam merancang struktur permainan, menyusun pergerakan antarlini, hingga memaksimalkan potensi pemain adalah kelebihan utamanya.
Baca Juga: Foto dengan Jay Idzes, Pemain Keturunan Indonesia: Saya Terbuka di Masa Depan
Herdman dikenal memiliki pemahaman taktis yang luwes dan ahli dalam memanfaatkan komposisi pemain berdasarkan kebutuhan spesifik setiap pertandingan.
Pendekatan strategisnya tidak terpaku pada satu formasi andalan, melainkan terus disesuaikan tergantung lawan yang dihadapi.
Formasi yang paling sering diterapkan adalah 3-4-3 atau 3-4-2-1, yang memungkinkan trio penyerang eksplosif seperti Alphonso Davies, Cyle Larin, dan Jonathan David beroperasi.
Saat tim memerlukan pertahanan yang lebih solid dan terorganisir, Herdman sigap mengubah skema menjadi empat bek, seperti 4-4-2 atau 4-2-3-1.
Perubahan formasi ini bertujuan untuk memberikan keseimbangan pertahanan sambil memfasilitasi transisi serangan yang cepat.
Kanada di bawah Herdman memprioritaskan pembangunan serangan dari lini belakang dengan struktur yang teratur dan rapi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 8 Sepatu Skechers Diskon hingga 50% di Sports Station, Mulai Rp300 Ribuan!
- Cek Fakta: Jokowi Resmikan Bandara IMIP Morowali?
- Ramalan Shio Besok 29 November 2025, Siapa yang Paling Hoki di Akhir Pekan?
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70 Persen di Foot Locker
- 3 Rekomendasi Sepatu Lari Hoka Terbaik Diskon 70 Persen di Foot Locker
Pilihan
-
OJK Selidiki Dugaan Mirae Asset Sekuritas Lenyapkan Dana Nasabah Rp71 Miliar
-
Pasaman: Dari Kota Suci ke Zona Rawan Bencana, Apa Kita Sudah Diperingatkan Sejak Lama?
-
Jejak Sunyi Menjaga Tradisi: Napas Panjang Para Perajin Blangkon di Godean Sleman
-
Sambut Ide Pramono, LRT Jakarta Bahas Wacana Penyambungan Rel ke PIK
-
Penjarahan Beras di Gudang Bulog Sumut, Ini Alasan Mengejutkan dari Pengamat
Terkini
-
Bojan Hodak Akui Alfeandra Dewangga Sempat Tak Layak Bela Persib Bandung
-
Perbandingan Gaji Giovanni van Bronckhorst Vs John Herdman, 2 Calon Pelatih Timnas Indonesia
-
Duel Persija vs PSIM Yogyakarta di Stadion GBK Pecah Rekor, Apa Itu?
-
Liverpool Wawancara Calon Pengganti, Giovanni van Bronckhorst Makin Dekat ke Timnas Indonesia?
-
Gol Perdana Jadi Sinyal Peran Baru Thom Haye: Bukan Sekadar Pengatur Tempo
-
Media Vietnam Mulai Was-was, Soroti Pemain Keturunan Timnas Indonesia U-22 Jelang SEA Games 2025
-
John Herdman, Calon Pelatih Timnas Indonesia Punya Rekor Paling Langka di Dunia
-
Siapa Ayah Lyfe Oldenstam? Sosok Hebat di Balik Kemampuan Bintang Muda Como
-
Strategi Jitu Johnny Jansen yang Sukses Hentikan 11 Kemenangan Beruntun Borneo FC
-
Statistik Miliano Jonathans, Cuma Main 28 Menit Gagal Bawa FC Utrecht Menang