Entertainment / Gosip
Kamis, 09 Oktober 2025 | 15:19 WIB
Kelebihan Zangi aplikasi Pilihan Ammar Zoni untuk Bisnis Narkoba [Suara.com/Alfian Winanto]
Baca 10 detik
  • Ammar Zoni dan komplotannya memakai aplikasi Zangi untuk mengatur peredaran narkoba dari dalam Rutan Salemba.

  • Zangi memiliki sistem keamanan tinggi dengan enkripsi end-to-end, model desentralisasi, dan registrasi anonim.

  • Kasus ini menunjukkan bagaimana teknologi privasi seperti Zangi bisa disalahgunakan untuk kejahatan modern.

Suara.com - Penangkapan aktor Ammar Zoni untuk keempat kalinya atas kasus narkotika mengungkap sisi lain dari dunia kejahatan modern.

Di balik jeruji besi Rutan Salemba, Ammar dan komplotannya tidak menggunakan aplikasi pesan biasa untuk menjalankan bisnis haram mereka.

Mereka memilih Zangi, sebuah platform komunikasi yang dirancang dengan tingkat keamanan super ketat, menjadikannya pilihan ideal untuk menghindari pantauan aparat.

Kasus ini membuktikan bahwa teknologi yang diciptakan untuk melindungi privasi kini menjadi pedang bermata dua, menawarkan benteng aman bagi para pelaku kejahatan.

Lantas, apa saja kelebihan Zangi yang membuatnya begitu diandalkan oleh Ammar Zoni?

Berikut adalah lima keunggulan utama Zangi yang membuatnya sulit dilacak:

Kelebihan Zangi aplikasi Pilihan Ammar Zoni untuk Bisnis Narkoba (Instagram)

1. Enkripsi End-to-End Berlapis

Keamanan Zangi dimulai dari fondasi utamanya, enkripsi end-to-end tingkat militer (AES-256).

Semua bentuk komunikasi baik itu pesan teks, panggilan suara, panggilan video, hingga transfer file dilindungi oleh lapisan enkripsi yang sangat kuat.

Baca Juga: Lingkaran Setan Tak Berujung, Sorotan Kasus Narkoba Ammar Zoni yang Ke-4 Kali

Artinya, hanya pengirim dan penerima yang memiliki kunci untuk membuka isi pesan.

Bahkan pihak Zangi sendiri tidak dapat mengakses, membaca, atau mendengarkan percakapan tersebut.

Sistem ini memastikan bahwa jika data berhasil dicegat di tengah jalan, isinya akan tetap menjadi kode acak yang tidak dapat dipecahkan.

2. Model Desentralisasi Tanpa Server Pusat

Inilah yang membuat Zangi selangkah lebih maju dari aplikasi pesan aman lainnya.

Zangi mengklaim sebagai aplikasi pertama yang mengadopsi model desentralisasi sepenuhnya.

Berbeda dengan aplikasi lain yang menyimpan data atau metadata di server terpusat, Zangi tidak memiliki server sama sekali untuk menyimpan riwayat komunikasi pengguna.

Seluruh data hanya tersimpan di perangkat pengguna (ponsel atau komputer). Dengan tidak adanya pusat data, maka tidak ada target yang bisa diserang oleh peretas atau diminta oleh penegak hukum untuk menyerahkan data pengguna.

3. Registrasi Sepenuhnya Anonim

Kelebihan Zangi aplikasi Pilihan Ammar Zoni untuk Bisnis Narkoba (Play Store)

Saat mendaftar di kebanyakan aplikasi pesan, Anda wajib menggunakan nomor telepon, yang secara langsung terhubung dengan identitas Anda.

Zangi menghilangkan kelemahan ini. Pengguna dapat mendaftar tanpa memberikan nomor telepon, alamat email, atau informasi pribadi lainnya.

Sebagai gantinya, aplikasi akan secara otomatis menghasilkan ID pengguna unik.

Fitur anonimitas ini memberikan lapisan perlindungan ekstra, membuatnya sangat sulit untuk melacak siapa sebenarnya di balik sebuah akun.

4. Kebijakan Tanpa Pengumpulan Data

Di era digital di mana data adalah komoditas, Zangi mengambil sikap tegas dengan tidak mengumpulkan data pengguna sama sekali.

Mereka tidak melacak metadata seperti siapa yang Anda hubungi, kapan, atau dari mana.

Kebijakan ini memastikan bahwa tidak ada jejak digital yang tertinggal yang dapat digunakan untuk menganalisis pola komunikasi atau jaringan sosial pengguna. Privasi pengguna benar-benar dijaga secara absolut.

5. Ideal untuk Komunikasi Terselubung

Kombinasi dari keempat fitur di atas menciptakan sebuah ekosistem komunikasi yang nyaris kedap sadap dan pelacakan.

Inilah alasan mengapa Zangi menjadi pilihan Ammar Zoni dan jaringannya untuk mengoordinasikan transaksi sabu dan tembakau sintetis di dalam Rutan Salemba.

Mereka bisa dengan bebas mengatur logistik, dari penerimaan barang dari luar hingga distribusi di dalam sel, tanpa rasa khawatir percakapan mereka akan terbaca.

Penutup

Kasus ini menjadi bukti nyata bagaimana teknologi privasi tingkat tinggi dapat dimanfaatkan untuk tujuan ilegal, menghadirkan tantangan besar bagi penegakan hukum di era digital.

Load More