Entertainment / Gosip
Jum'at, 17 Oktober 2025 | 19:27 WIB
Ammar Zoni ditempatkan di ruang khusus di Lapas Nusakambangan (Instagram)
Baca 10 detik
  • Ammar Zoni dipindahkan ke Nusakambangan
  • Pengacara khawatir jika Ammar Zoni alami sakau
  • Ammar Zoni dikhawatirkan bisa meninggal di Nusakambangan

Suara.com - Pengacara Ammar Zoni, Jon Mathias mengungkap kekhawatiran akan keamanan kliennya selama diisolasi di lapas Nusakambangan.

Jon takut bahwa sistem sel isolasi one man one cell bisa menjadi ancaman maut bagi Ammar, terutama jika dia mengalami sakau atau gejala putus obat.

Kepanikan ini dipicu oleh penjelasan pihak berwenang yang menggambarkan betapa minimnya interaksi manusia di Lapas Super Maksimum Security.

Di sana, petugas disebut tidak akan bertemu langsung dengan narapidana dan pengawasan hanya dilakukan melalui CCTV. Gambaran inilah yang membuat Jon Mathias mempertanyakan jaminan keselamatan paling mendasar.

"Terus ngasih makannya bagaimana? Ya kan bisa mati dong, apa mau puasa terus orang?" tanya Jon Mathias dengan nada cemas saat ditemui di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat pada Kamis, 16 Oktober 2025 malam.

Menurutnya, penjelasan yang diberikan oleh humas pemerintah justru menciptakan kesan horor dan membuat publik panik.

"Ini perlu diluruskan lagi oleh pihaknya Dirjenpas, supaya jangan ada kesan masyarakat nanti di situ tempat sel pembunuhan jadinya," tegasnya.

Ancaman terbesar dan paling nyata, kata Jon, adalah kondisi Ammar Zoni sebagai seorang pecandu yang belum pernah mendapatkan perawatan medis yang layak untuk adiksi-nya.

Risiko sakau, yang bisa berakibat fatal jika tidak ditangani, menjadi hantu yang menakutkan di dalam sel yang terisolasi total.

Baca Juga: Ammar Zoni Diperlakukan Bak Teroris, Pengacara Geram: Koruptor Triliunan Masih Bisa Nyanyi-Nyanyi!

"Apalagi dia kan orang adiksi, kecanduan, kan bisa-bisa sewaktu-waktu dia sakau," ungkap Jon.

"Nah, siapa yang tanggung jawab? Karena dia enggak pernah diobatin," tambahnya.

Jon Mathias menilai, pihak berwenang seolah lupa dengan rekam jejak Ammar sebagai penyalahguna narkotika yang membutuhkan penanganan medis, bukan sekadar pengamanan super ketat.

Sang advokat pun menegaskan, jika terjadi sesuatu yang membahayakan nyawa kliennya di dalam sel tersebut, maka pihak Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) harus bertanggung jawab penuh.

"Kalau terjadi apa-apa nanti, Bang Ammar, ya berarti kalau, ya Dirjenpas itu yang tanggung jawab," pungkasnya.

Load More