Suara.com - Keputusasaan menyelimuti saat ia hampir kehilangan salah satu tangannya, tangan yang menjadi modal besar bagi profesinya sebagai musuh orang – orang jahat. Tiga butir timah panas yang hancur dan meresap ke tulang tangan kirinya tidak sejinak delapan peluru lain yang berhasil dipisahkan dari tubuh Aiptu Jakaria.
Baginya, masih teringat betul peristiwa 12 tahun silam yang hampir merenggut nyawanya. Saat ia mencoba menangkap beberapa pelaku kasus perampokan Cawang yang berujung aksi saling tembak di Rancaekek, Bandung. Meski para pelaku berhasil dilumpuhkan, harga yang dibayarkan cukup mahal. Pria kelahiran 1975 ini dilarikan ke Rumah Sakit bersama 11 butir peluru menghujam tubuhnya. Satu hal yang ia ingat, sepanjang perjalanan Jakaria mengaku seseorang (entah siapa) membisikkan Asmaul Husna ke telinganya, hingga ia berulang mengikuti ucapan orang tersebut. “Saya tidak boleh mati,” pikirnya. Keluarganya menunggu di rumah.
Usai mendapatkan pertolongan, dokter mengatakan tiga peluru ditangan kiri Jakaria telah hancur, masuk ke dalam tulang dan beresiko pembusukkan, sehingga harus diamputasi. Sebuah pilihan yang tidak mudah, tangan membusuk atau amputasi. Hingga keajaiban pun datang. Dengan keyakinan yang kuat Jakaria berhasil melalui masa – masa sulit.
Sempat menolak opsi amputasi, hal yang ditakutkan tidak terjadi. Pria yang hobi berkendara roda dua ini tetap hidup dan melanjutkan tugas – tugasnya, bersama serpihan peluru masih bersarang di tangan kirinya.
Cerita mengerikan itu bukan satu – satunya yang pernah ia alami. Lahir dari keluarga penegak hukum (Kakek tentara dan ayah polisi), Jakaria mengaku banyak rintangan yang ia lalui terkait profesinya sebagai pemburu pelaku kriminal. Pernah suatu ketika sang istri diteror dan diusir dari rumah kontrakannya oleh oknum yang pernah berurusan dengannya. Tapi hal itu tidak menggoyahkan tekadnya dalam membasmi kejahatan. Bahkan ia menolak ketika atasannya menyarankan untuk pindah tempat tinggal. “Kalau saya pindah, berarti polisi kalah. Polisi tidak boleh kalah sama penjahat,” katanya.
Kini Aiptu Jakaria bertugas di Subdit Jatanras Polda Metro Jaya. Namun saat ini polisi bukanlah satu – satunya “profesi” yang dijalaninya. Pria dengan rambut grondrong berwarna pirang ini menjelma menjadi idola netizen. Berkat kreativitasnya bersama tim, Aiptu Jakaria yang terkenal dengan panggilan Jacklyn Choppers menjelma menjadi salah satu vloger terkenal. Unggahannya tentang momen – momen pengungkapan kasus kejahatan ke dalam kanal Youtube miliknya mampu menjaring 100 ribu lebih subscribers. Bang Jack (panggilan dari para warganet) berharap, kebiasaanya membuat konten berisi aksi – aksinya dapat mengedukasi masyarakat, bahkan mengurangi jumlah perbuatan criminal di tengah masyarakat. [Suara.com/ Arief Hermawan P ]
Berita Terkait
-
Diduga Gelapkan Uang Ganti Rugi Rp5,9 M, Lurah Rawa Burung Dilaporkan ke Polda Metro Jaya
-
Heboh! Parkir di Polda Metro Jaya Berbayar, Ini Jawaban Resmi Polisi Soal Dasar Hukumnya
-
Pengamanan Super Ketat: 2.029 Personel Kawal Agenda Delegasi Tinggi Tiongkok di Jakarta
-
Polda Metro Jaya Bongkar Gudang Amunisi Ilegal di Jakarta Barat, Ratusan Peluru Disita
-
Pengamanan Ketat: Polda Metro Jaya Siapkan Ribuan Personel untuk Reuni 212
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Rp80 Jutaan: Dari Si Paling Awet Sampai yang Paling Nyaman
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
- Timur Kapadze Tolak Timnas Indonesia karena Komposisi Pemain
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 19 Kode Redeem FC Mobile 5 Desember 2025: Klaim Matthus 115 dan 1.000 Rank Up Gratis
Pilihan
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
Terkini
-
Usai Banjir Bandang, Lautan Gelondongan Kayu Penuhi Aceh Tamiang
-
Pasca Banjir Bandang, Debit Sungai Nanggang di Palembayan Agam Naik Lagi
-
Banjir Rendam Kabupaten Bandung, 14 Kecamatan Terdampak
-
Perayaan Natal Tiberias 2025
-
Pemkot Padang Siapkan 80 Hunian Sementara untuk Penyintas Banjir Bandang
-
Warga Desa Jatiluwih Bali Gelar Aksi Protes dengan Tutupi Sawah
-
Unit Propylene Recovery Pertamina Balikpapan Resmi Memasuki Tahap Uji Coba
-
Indonesia Kirim 1.021 Atlet untuk Berlaga di SEA Games 2025
-
Dari Mobil hingga Layanan Finansial, Astra Auto Fest 2025 Kembali Digelar
-
Jejak Program Prioritas Prabowo Dipamerkan dalam Roadshow Jurnalistik Haluan Merah Putih