Suara.com - 20 tahun belakangan ini kasus tuberkulosis (TB) di Indonesia memang telah menurun secara signifikan. Namun demikian Indonesia tetap merupakan negara dengan kasus tuberkulosis terbesar di dunia. Setiap tahun, ditemukan 730.000 kasus TB, atau terbesar ke-empat di dunia.
Menurut dr. Muhammad Arifin Nawas, Sp,P(K), MARS, Ketua Umum Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, masih tingginya kasus TB karena pengetahuan masyarakat mengenai penyebaran penyakit TB masih rendah.
Arifin menjelaskan, TB adalah penyakit yang disebabkan bakteri yang sangat mudah menular. Bakteri tuberculosis bisa 'pindah' ke orang lain melalui udara, sewaktu pasien batuk, bersin, meludah atau berbicara. Kuman keluar melalui percikan dahaknya dan dapat terhirup oleh orang disekitarnya. "Kuman TB masuk melalui saluran pernapasan dan dapat meyerang seluruh organ tubuh manusia, kecuali gigi dan rambut," terang Arifin di Jakarta, Rabu (19/3/2014). Tetapi orang lebih sering mengasosiasikan TB dengan sakit paru-paru. Hal ini tidak terlalu salah, karena hampir 90 persen TB menyerang paru-paru.
Gejala umum yang muncul apabila seseorang terjangkit TB adalah demam, terkadang menggigil, berkeringat pada malam hari, nafsu makan berkurang, berat badan menurun, dan badan cepat lelah. Sedangkan gejala TB paru lebih kentara yakni batuk berdahak lama (2-3 minggu), nyeri dada, dan batuk darah (hemoptysis).
Arifin menambahkan TB bisa dibedakan menjadi dua, yakni TB laten dan TB aktif. TB laten terjadi ketika tubuh sudah terinfeksi bakteri TB, namun bakteri itu tidak dalam kondisi aktif sehingga pasien tidak merasakan gejala apapun. "Bakteri TB bisa menjadi aktif jika daya tahan tubuh menurun. Ini yang disebut TB aktif, hingga membuat orang yang terinfeksi merasa sakit dan dapat menularkan kuman ke orang lain," terang Arifin.
Cara termudah untuk menangkal TB, adalah menjaga daya tahan tubuh supaya tetap sehat. Makan makanan bergizi, olahraga teratur, dan minum vitamin teratur sangat dianjurkan. Arifin mengingatkan TB dapat menyerang siapa saja. Tetapi anak-anak lebih rentan karena daya tahan tubuh mereka tak sekuat orang dewasa.
Berita Terkait
-
Belajar dari Covid-19, Menkes Tegaskan Keterlibatan TNI Penting Dalam Penanganan Penyakit Menular
-
Akhirnya Lega! Proyek Galian di Jalan TB Simatupang Selesai Lebih Awal, Lalu Lintas Kembali Normal
-
Galian Proyek Air Limbah Depan CIBIS Park Rampung, Macet TB Simatupang Mulai Terurai
-
Sudah Ada 10 Lokasi Keracunan MBG di Jakarta, Sebagian Besar Disebabkan karena Ini
-
Kasus Siswa Keracunan MBG di Jakarta Capai 60 Anak, Bakteri jadi Biang Kerok!
Terpopuler
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- Siapa Shio yang Paling Hoki di 5 November 2025? Ini Daftar 6 yang Beruntung
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Satu-satunya dari Indonesia, Dokter Ini Kupas Potensi DNA Salmon Rejuran S di Forum Dunia
-
Penyakit Jantung Masih Pembunuh Utama, tapi Banyak Kasus Kini Bisa Ditangani Tanpa Operasi Besar
-
Nggak Sekadar Tinggi Badan, Ini Aspek Penting Tumbuh Kembang Anak
-
Apoteker Kini Jadi Garda Terdepan dalam Perawatan Luka yang Aman dan Profesional
-
3 Skincare Pria Lokal Terbaik 2025: LEOLEO, LUCKYMEN dan ELVICTO Andalan Pria Modern
-
Dont Miss a Beat: Setiap Menit Berharga untuk Menyelamatkan Nyawa Pasien Aritmia dan Stroke
-
Jangan Tunggu Dewasa, Ajak Anak Pahami Aturan Lalu Lintas Sejak Sekarang!
-
Menjaga Kemurnian Air di Rumah, Kunci Hidup Sehat yang Sering Terlupa
-
Timbangan Bukan Segalanya: Rahasia di Balik Tubuh Bugar Tanpa Obsesi Angka
-
Terobosan Baru Atasi Kebutaan: Obat Faricimab Kurangi Suntikan Mata Hingga 75%!