Suara.com - Kadar gula darah yang rendah dapat menyebabkan gangguan irama jantung dan serangan jantung bahkan mengancam jiwa.
Demikian hasil studi terkini yang dilakukan peneliti Inggris.
Hasil penelitian mengungkapkan bahwa kadar gula darah rendah semalam yang sering tidak terdeteksi menyebabkan gangguan irama jantung dalam periode lama pada pasien berusia lanjut (lansia) dengan diabetes tipe 2 dan terkait masalah jantung.
"Apa yang kami temukan berpotensi penting untuk menjelaskan kemungkinan mekanisme bagaimana gula darah rendah semalam menyebabkan efek berkepanjangan yaitu, melambatnya detak jantung yang bisa mengganggu aliran darah ke jantung dan pada gilirannya menyebabkan serangan jantung yang mengancam jiwa," kata Simon Heller, profesor dari university of Sheffield di Inggris, seperti dilansir dari Zeenews.
Melalui pemantauan glukosa secara kontinyu dan electrocardiograms, para peneliti melacak kadar glukosa darah dan detak jantung lebih dari seminggu dalam kelompok pasien lansia dengan diabetes tipe 2 dan riwayat penyakit kardiovaskular.
"Kami terkejut menemukan bagaimana kadar gula darah rendah itu terjadi semalam dan kadang-kadang itu berlangsung selama beberapa jam," kata Heller .
Sementara, pada penelitian sebelumnya para peneliti lebih terfokus pada efek dari gula darah tinggi pada pasien dengan diabetes. "Sehingga penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami bagaimana efek dari gula darah rendah pada pasien dengan diabetes tipe 2 menyebabkan detak jantung tidak teratur," imbuhnya.
Studi ini akan terbit dalam edisi mendatang bertema "Diabetes", dalam jurnal American Association of Diabetes .
Berita Terkait
-
Konsistensi Haji Robert dan NHM Peduli Bantu Pasien Jantung dari Berbagai Daerah di Maluku Utara
-
9.351 Orang Dilatih untuk Selamatkan Nyawa Pasien Jantung, Pecahkan Rekor MURI
-
Smartwatch Selamatkan Nyawa: Kisah Pasien yang 'Diperintah' Jam Pintar untuk Periksa ke Dokter
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!
-
Jantung Sehat, Hidup Lebih Panjang: Edukasi yang Tak Boleh Ditunda
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 7 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Alpha Arbutin untuk Hilangkan Flek Hitam di Usia 40 Tahun
- 7 Pilihan Parfum HMNS Terbaik yang Wanginya Meninggalkan Jejak dan Awet
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
Terkini
-
K-Pilates Hadir di Jakarta: Saat Kebugaran, Kecantikan, dan Wellness Jadi Satu
-
Plak, Gusi Berdarah, Gigi Berlubang: Masalah Sehari-Hari yang Jadi Ancaman Nasional?
-
Mudah dan Ampuh, 8 Cara Mengobati Sariawan yang Bisa Dicoba
-
5 Inovasi Gym Modern: Tak Lagi Hanya Soal Bentuk Tubuh dan Otot, Tapi Juga Mental!
-
Dua Pelari Muda dari Komunitas Sukses Naik Podium di Jakarta Running Festival 2025
-
Seberapa Kuat Daya Tahan Tubuh Manusia? Ini Kata Studi Terbaru
-
Langkah Kecil, Dampak Besar: Edukasi SADARI Agar Perempuan Lebih Sadar Deteksi Dini Kanker Payudara
-
Ginjal Rusak Tanpa Gejala? Inovasi Baru Ini Bantu Deteksi Dini dengan Akurat!
-
Apotek Bisa Jadi Garda Depan Edukasi dan Deteksi Dini Stunting, Begini Perannya
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru