Suara.com - Sebanyak 49 anak berusia dibawah lima tahun (balita) di Kabupaten Jember, Jawa Timur, terinfeksi HIV/AIDS yang diduga tertular dari ibunya saat berada di dalam kandungan.
"Sejak berdirinya klinik VCT pada tahun 2006 hingga akhir April 2014, tercatat jumlah balita yang tertular HIV/AIDS sebanyak 49 balita dan beberapa balita di antaranya sudah meninggal dunia," kata Koordinator konselor VCT Rumah Sakit Daerah (RSD) dr Soebandi Jember Justina Evy Tyaswati, Minggu (25/5/2014).
Menurut dia, balita yang terinfeksi HIV membutuhkan penanganan secara ekstra baik dari pihak keluarga maupun dokter yang menangani, sehingga harus benar-benar mendapatkan perawatan yang intensif untuk mempertahankan daya tahan tubuhnya.
"Kekebalan tubuh balita yang terinfeksi HIV sangat rentan terhadap penyakit karena kekebalan tubuh mereka masih belum stabil dibandingkan penderita dewasa, sehingga kondisinya mudah memburuk dan berujung pada kematian," tuturnya.
Biasanya balita yang terinfeksi HIV/AIDS menderita gizi buruk karena daya tahan tubuhnya semakin menurun, sehingga pihak keluarga harus benar-benar menjaga asupan gizi makanan balita tersebut, dan melakukan konsultasi ke klinik VCT secara rutin.
"Mereka harus minum obat 'antiretroviral' (ARV) secara rutin untuk mempertahankan daya tahan tubuhnya yang masih belum stabil dan obat itu juga membantu mempertahankan hidup balita lebih lama," ucap psikiater RSD dr Soebandi Jember itu.
Ia menjelaskan penularan balita yang terinfeksi HIV dari ibu mereka yang positif HIV/AIDS sebagian besar melalui pemberian air susu ibu (ASI), sehingga ibu hamil yang positif AIDS sebaiknya melakukan kontrol secara rutin untuk meminimalkan risiko tertularnya HIV kepada anak mereka.
"Kalau bayi itu sudah terlanjur lahir di dunia, sebaiknya diberikan susu formula dan bukan minum ASI. Banyak ibu hamil penderita AIDS tidak mendapatkan informasi yang benar tentang penyakit mematikan itu, sehingga tidak sedikit anak mereka diperiksakan ke klinik VCT dalam kondisi parah dan sudah stadium lanjut," ujarnya.
Data di klinik VCT RSD dr Soebandi Jember tercatat jumlah pasien yang terinfeksi HIV/AIDS yang menjalani perawatan di rumah sakit setempat sebanyak 1.500 pasien, dan pasien tersebut tidak hanya berasal dari Kabupaten Jember.
Sejak Januari hingga April 2014 juga ditemukan pasien baru HIV/AIDS dari kalangan pelajar dan mereka tertular virus mematikan itu karena seks bebas, bahkan sebagian besar pelajar tersebut sudah memasuki fase AIDS. (Antara)
Berita Terkait
-
Ahli Bedah & Intervensi Jantung RS dr. Soebandi Jember Sukses Selamatkan Pasien Luka Tembus Aorta
-
Anggaran Bantuan Hukum Warga Miskin di Jember Mengalami Penurunan
-
Jember Kota Cerutu Indonesia: Warisan yang Menembus Pasar Global
-
Pemkab Jember Siapkan Air Terjun Tancak Sebagai Destinasi Unggulan Baru
-
10 Wisata Alam Jember untuk Libur Akhir Tahun, dari Pantai Eksotis hingga Situs Megalitik
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis