Suara.com - Tren mengonsumsi makanan organik sudah berkembang sejak beberapa tahun terakhir. Tetapi perdebatan seputar apakah makanan orgnaik benar-benar bagus untuk kesehatan terus mucul.
Dr Sally Norton, ahli kesehatan dari Inggris termasuk mereka yang skeptis dengan manfaat makanan organik. Maka ia melakukan riset yang elbih mendalam apakah makanan organik memang lebih baik, sebelum merekomendasikannya pada pasiennya.
Sebuah survei yang dilakukan oleh Asosiasi Tanah menemukan bahwa orang membeli makanan organik dengan karena berbagai alasan. Seperempat responden, mengatakan mereka membeli makanan organik demi kelestarian lingkungan. Tetapi alasan yang paling umum untuk membeli organik, untuk hidup lebih sehat dan menghindari residu kimia.
Apakah makanan organik sebenarnya lebih baik bagi kesehatan kita? Praktek pertanian organik berarti menghindari penggunaan bahan kimia, baik pupuk maupun pestisida, dalam prosesnya. Itu berarti mengonsumsi makanan organik akan menjauhkan bahan kimia dari tubuh.
Dan sebuah penelitian terbaru menunjukkan, makanan non-organik lebih mungkin mengandung bakteri yang kebal terhadap antibiotik ketimbang makanan organik. Resistensi antibiotik merupakan masalah yang meningkat yang dihadapi manusia, karena bisa menurunkan kemampuan tubuh menangkal infeksi serius. Penelitian ini menunjukkan bahwa metode pertanian non-organik berkontribusi terhadap masalah ini.
Penelitian lain yang dilakukan Universitas Newcastle, juga menyebut makanan organik mengandung 19-69 persen lebih banyak antioksidan (penting untuk kesehatan) ketimbang makanan non-organik. Selain itu, kandungan logam beracun dan pestisida juga lebih rendah. Kandungan antioksidannya juga meningkat, setara 1-2 kali dari yang disarankan lima porsi buah dan sayuran sehari.
"Itu menunjukkan bahwa jika mengasup makanan organik, seseorang bisa merasakan manfaat yang lebih banyak dibanding makanan non-organik," ujar Dr. Sally Norton.
Para peneliti juga menemukan lebih banyak kadmium dan logam beracun lainnya pada tanaman konvensional. Residu pestisida yang empat kali lebih mungkin ditemukan pada tanaman konvensional dari pada makanan organik. Meski kadarnya masih di bawah batas, para peneliti mencatat kadmium dapat terakumulasi dalam tubuh sehingga pada akhirnya bisa menimbulkan masalah kesehatan.
Penelitian lainnya menemukan susu organik memiliki rasio yang lebih baik dari omega 3 dan omega 6 daripada susu konvensional. Yang ini tentu Anda layak beralih ke organik untuk. Daging organik mungkin memiliki tingkat omega-3 yang lebih tinggi, karena lebih sering diberi makan rumput daripada butir-makan. Daging hewan yang makan rumput juga disebut mengandung lebih banyak vitamin dan antioksidan.
Kedengarannya cukup meyakinkan, tapi kritikus menunjukkan bahwa perbedaan-perbedaan antara produk non-organik dan organik belum terbukti mempengaruhi kesehatan dan juga mencatat bahwa ada beberapa bukti bahwa sereal organik mengandung lebih sedikit protein. Tinjauan sebelumnya oleh Food Standards Agency, juga belum menemukan manfaat signifikan dari makanan organik.
Selain itu, harga makanan organik biasanya lebih mahal 50-200 persen dibanding makanan konvensional. Jika itu kemudian berarti bahwa orang-orang membeli atau makan lebih sedikit makanan organik, mereka akan mendapatkan lebih sedikit manfaat potensial makanan organik. Jadi sebelum membeli makanan organik ada baiknya memeriksa lebih teliti, agar uang yang Anda belanjakan sebanding dengan manfaat yang ingin Anda petik. (femalefirst.com)
Berita Terkait
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
Terkini
-
Dont Miss a Beat: Setiap Menit Berharga untuk Menyelamatkan Nyawa Pasien Aritmia dan Stroke
-
Jangan Tunggu Dewasa, Ajak Anak Pahami Aturan Lalu Lintas Sejak Sekarang!
-
Menjaga Kemurnian Air di Rumah, Kunci Hidup Sehat yang Sering Terlupa
-
Timbangan Bukan Segalanya: Rahasia di Balik Tubuh Bugar Tanpa Obsesi Angka
-
Terobosan Baru Atasi Kebutaan: Obat Faricimab Kurangi Suntikan Mata Hingga 75%!
-
5 Pilihan Obat Batu Ginjal Berbahan Herbal, Aman untuk Kesehatan Ginjal dan Ampuh
-
Catat Prestasi, Tiga Tahun Beruntun REJURAN Indonesia Jadi Top Global Distributor
-
Mengenal UKA, Solusi Canggih Atasi Nyeri Lutut dengan Luka Minimal
-
Indonesia di Ambang Krisis Dengue: Bisakah Zero Kematian Tercapai di 2030?
-
Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!