Suara.com - Wakil Menteri Kesehatan Ali Ghufron mengatakan penyakit hepatitis merupakan ancaman bagi warga di seluruh Indonesia.
"Indonesia adalah negara endeminitas hepatitis, ini merupakan ancaman," kata Wamenkes usai menghadiri puncak Hari Hepatitis Sedunia, di Jambi, Sabtu, (20/9/2014).
Ia mengungkapkan, satu di antara sepuluh orang di Indonesia menderita hepatitis, penyakit ini lebih berbahaya dari virus HIV/AISD. Jika penderita tidak segera ditangani dengan baik, bisa mengakibatkan kanker hati dan jika sudah siroris umur penderita umumnya hanya enam bulan.
"Bayangkan saja, satu di antara sepuluh orang terkena hepatitis. Total 28 juta penduduk Indonesia penderita Hepatitis A, B maupun C. Jadi ini lebih berbahaya dari pada HIV/AIDS," katanya.
Untuk itu, peringatan Hari Hepatitis Sedunia ini amat penting karena bisa menyadarkan masyarakat tentang bahaya hepatitis.
Penanggulangannya, pemerintah harus bekerja sama dengan semua pihak dan lintas sektor pemerintah pusat dan daerah serta tetap memberikan vaksinasi kepada anak-anak.
Selain itu lingkungan sekitar harus bersih dan tetap menerapkan pola prilaku hidup bersih dan sehat.
"Kita apresisasi kepada Pemprov Jambi yang telah memiliki komitmen untuk bersama-sama melakukan pengendalian," kata Ghufron.
Namun jika penderita sudah mendesak tentu perlu penanganan spesifik, apakah perlu diberikan interferon ataupun terapi-terapi yang lain, tapi yang jelas, kesadaran ini harus dibangkitkan di seluruh komponen bangsa untuk menyadari bahwa banyak penduduk yang terkena hepatitis, hal itu tentu sangat berpengaruh terhadap SDM Indonesia.
Hepatitis ini tidak memandang usia, bayi, dewasa dan orang tua tetap rentan terkena penyakit ini. Pengobatan dengan interferon itu hanya bisa mengurangi sirosis atau pencegahan untuk kanker hati.
"Sifatnya memang tidak mendadak maka perlu dicek tubuh kita terkena hepatitis atau tidak. Setelah dicek baru kita ketahui," jelasnya. (Antara)
Berita Terkait
-
Bahaya! Kurangnya Kesadaran Vaksinasi Perparah Ancaman Hepatitis di Indonesia
-
Ini Perbedaan Penyakit Hepatitis A, B, C, D, dan E
-
Apa Ciri-ciri HIV? Penyakit Berbahaya, Dituding Diderita Paula Verhoeven Jelang Jadi Istri Baim Wong
-
KONI Gelar Vaksinasi Hepatitis A untuk Atlet
-
Kenali Bahaya Hepatitis, IDI Woha Bagikan Informasi Pengobatan yang Tepat
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan