Suara.com - Jumlah orang yang menemani makan ternyata berbanding lurus dengan jumlah kalori yang diasup seseorang. Dalam artikel sebelumnya, disebutkan sebuah tim psikolog, yang dipimpin oleh Mitsuru Shimizu dari Southern Illinois University, menemukan bahwa orang makan pasta 31,6 persen lebih banyak dan 43,5 persen lebih sedikit salad ketika makan bersama orang lain, terutama ketika bersama orang yang kelebihan berat badan.
Sebelumnya, tepatnya pada tahun 1989, psikolog Amerika John de Castro melihat bagaimana makan dalam kelompok-kelompok yang berbeda ukuran akan mempengaruhi asupan makanan.
Dalam makalah yang ditulisnya, Castro menulis "Makanan dimakan dengan satu orang yang lain adalah 33 persen lebih besar dari makanan yang dimakan sendiri. Dan angka ini meningkat menjadi 47 persen (ber-3) 58 persen (ber-4), 69 persen (ber-5) 70 persen (ber-6) 72 persen (ber-7) dan 96 persen (ber-8).
Saat itu ia menduga, pola ini berhubungan dengan fakta bahwa waktu makan yang berkepanjangan ketika makan bersama-sama.
Namun, pada tahun 2010 sebuah tim dari University of Adelaide 'memata-matai' pengunjung yang datang sendirian di sebuah restoran cepat saji, dan menemukan orang-orang yang makan membutuhkan waktu lebih lama karena sambil membaca, tidak makan secara signifikan lebih dari orang lain. Sehingga premis waktu yang dihabiskan di meja makan akan mempengruhi jumlah makanan yang diasup terbantahkan.
Fakta lain yang ditemukan de Castro adalah kesenangan juga mempengaruhi nafsu makan. Perempuan makan 13 persen lebih banyak ketika makan bersama orang lain. Dan angka ini bertambah menjadi 22persen dan 23persen ketika mereka makan bersama pasangan dan keluarganya.
"Kita makan lebih banyak ketika kita berada dalam suasana yang santai," ujar De Castro sambil menambahkan orang cenderung makan lebih cepat ketika makan bersama keluarga kita ketimbang saat makan bersama teman-teman.
Menurut de Castro ini karena seseorang sangat sulit untuk tidak terpengaruh oleh orang lain saat makan bersama orang lain. Ketika memesan di restoran, secara sadar tidak sadar orang mencoba memesan sesuatu yang tidak dipesan orang lain, baik atas nama variasi atau sebagai bagian dari fenomena psikologis yang dikenal dengan istilah "kebutuhan untuk keunikan". Buntutnya orang akan mencoba semua yang dipesan.
Selain itu cara makan teman makan juga turut berpengaruh. Jadi ketika teman makan kita lain, maka kita pun akan terbawa makan dengan lahap. (The Guardian)
Berita Terkait
Terpopuler
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Media Lokal: AS Trencin Dapat Berlian, Marselino Ferdinan Bikin Eksposur Liga Slovakia Meledak
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
Terkini
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas
-
Resistensi Antimikroba Ancam Pasien, Penggunaan Antibiotik Harus Lebih Cerdas
-
Ini Alasan Kenapa Donor Darah Tetap Relevan di Era Modern
-
Dari Kegelapan Menuju Cahaya: Bagaimana Operasi Katarak Gratis Mengubah Hidup Pasien
-
Jangan Sepelekan, Mulut Terbuka Saat Tidur pada Anak Bisa Jadi Tanda Masalah Kesehatan Serius!
-
Obat Sakit Gigi Pakai Getah Daun Jarak, Mitos atau Fakta?
-
Pilih Buah Lokal: Cara Asik Tanamkan Kebiasaan Makan Sehat untuk Anak Sejak Dini
-
Sinshe Modern: Rahasia Sehat Alami dengan Sentuhan Teknologi, Dari Stroke Hingga Program Hamil!