Suara.com - Sebuah studi baru menemukan bahwa vaksin hirup yang sedang dalam proses produksi bisa memberikan perlindungan jangka panjang pada primata dari virus mematikan ebola.
Hasil dari studi pra klinis terbaru menunjukkan bahwa satu dosis vaksin ini memiliki implikasi global yang signifikan dalam mengendalikan ebola dalam jangka waktu yang lama.
Vaksin hirup ini bisa mengatasi kendala yang terjadi saat menyalurkan vaksin suntik seperti pengangkutan, penyimpanan dan pengelolaan di beberapa negara bagian Afrika yang paling menderita karena wabah ini.
Profesor Maria Croyle dan mahasiswa pascasarjana
Kristina Jonsson-Schmunk dari University of Texas di Austin College of Pharmacy, bekerja
lebih dari tujuh tahun untuk mengembangkan vaksin hirup ini untuk meningkatkan kelangsungan hidup primata dari 67 persen menjadi 100 persen.
Ebola merupakan wabah penyakit mematikan yang telah menjangkit 25-90 persen Afrika dan Asia. Meski kemajuan teknologi telah digunakan untuk menciptakan vaksin pelawan virus ini, namun belum ada lisensi vaksin yang dikeluarkan secara resmi.
Siapa saja yang mendapatkan vaksin ini tidak akan lagi merasakan sakit akibat tusukan jarum suntik. Selain itu, vaksin ini juga diklaim dapat memberikan perlindungan yang lebih lama setelah pemberian satu dosis tunggal.
Hal ini penting karena beberapa vaksin ebola lain belum dievaluasi jangka waktu perlindungannya. Tak hanya itu, dengan adanya penemuan vaksin hirup akan menekan biaya produksi mengingat vaksin suntik perlu biaya distribusi pengangkutan dan pembuangan yang harus terproteksi dengan baik. (Zeenews)
Berita Terkait
-
IDAI Ingatkan: Jangan Berangkat Liburan Akhir Tahun Sebelum Cek Vaksin Anak!
-
Kementan Targetkan Indonesia Mandiri Vaksin Hewan, Fasilitas di Surabaya Akan Ditingkatkan
-
Indonesia Resmi Akhiri KLB Polio Tipe 2, Menkes Ingatkan Anak-anak Tetap Harus Vaksin Sesuai Usia
-
Produsen Vaksin Global Bakal Gunakan AI Demi Hadapi Pandemi Berikutnya
-
Pengusaha Vaksin Dunia Kumpul di Bali, Bahas Strategi Jangka Panjang Industri Global
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
Terkini
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia