Suara.com - Epilepsi merupakan gangguan kesehatan yang menyerang fungsi salah satu bagian otak dan biasanya ditandai dengan kejang-kejang yang datang dan hilang secara tiba-tiba. Penyakit ini bisa menyerang siapapun, baik lelaki maupun perempuan, orang dewasa maupun anak-anak.
Karena sering mengalami kondisi kejang-kejang, penderita epilepsi disarankan untuk tidak melakukan aktivitas fisik yang tidak terlalu berat atau berisiko tinggi mengancam nyawanya.
Menurut dr Irawati Hawari dari Yayasan Epilepsi Indonesia, latihan terbaik yang aman dilakukan oleh penderita epilepsi adalah yoga. Menurutnya, yoga dapat membantu para penderita epilepsi untuk mengontrol gejala kejang-kejang yang dialaminya, terlebih jika dilakukan secara rutin.
"Pencetus kejang bisa diakibatkan, karena cemas berlebihan, susah tidur, stres. Melalui yoga, maka diri akan lebih tenang dengan teknik meditasi sehingga kejang-kejang yang dialaminya bisa lebih terkendali," ujarnya pada diskusi media "Unmask Epilepsy" di Jakarta, Kamis (29/1/2015).
hal senada dikemukakan pula oleh neurolog dari RSCM, dr Fitri Octaviana Sumantri. Ia mengatakan bahwa sebaiknya para penderita epilepsi menghindari latihan yang berisiko tinggi saat timbulnya kejang seperti bersepeda, renang, maupun panjat tebing.
"Olahraga tetap baik bagi penderita epilepsi. Yang tidak boleh berenang dikhawatirkan saat kejang di air bisa mengancam nyawa. Sedangkan kejang saat bersepeda dan panjat tebing juga bisa menyebabkan kecelakaan," imbuhnya.
Tag
Berita Terkait
-
Nggak Perlu Obat! 6 Pose Yoga Ini Bikin Nyeri Haid Hilang dan Perut Gak Kram
-
Amanda Manopo Mengidap Penyakit Apa? Buka-Bukaan Kondisi Kesehatan sebelum Menikah
-
Ribuan Anak Jadi Korban, Pakar Ungkap Sejumlah Titik Kritis Penyebab Keracunan Massal MBG
-
Mindfulness Morning Movement: Cara Mudah Raih Ketenangan dan Kulit Sehat dalam Satu Waktu!
-
AMD Ryzen AI 300 Series Otaki Laptop AI Tercanggih Hadir di Lenovo Yoga Pro dan IdeaPad!
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
5 Mobil Bekas Pintu Geser Ramah Keluarga: Aman, Nyaman untuk Anak dan Lansia
-
5 Mobil Bekas di Bawah 100 Juta Muat hingga 9 Penumpang, Aman Bawa Barang
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
Terkini
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025