Suara.com - Memperingati Hari Kesehatan Dunia yang jatuh pada 7 April di mana Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengusung tema Keamanan Pangan pada tahun ini, pakar kesehatan, Dr dr Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB dari FKUI-RSCM mengingatkan kepada masyarakat untuk selalu memperhatikan kualitas makanan yang dikonsumsinya. Ini sangat penting untuk dilakukan agar terhindar dari keracunan makanan.
Seperti diketahui, lanjut dia, kasus keracunan makanan merupakan salah satu kasus yang sering terjadi bahkan bisa menelan korban jiwa. Oleh karena itu, kasus keracunan makanan tidak boleh dianggap sepele.
Lebih lanjut Ari menjelaskan bahwa makanan yang berpotensi untuk tercemar adalah makanan mentah terutama daging, telur, makanan laut (seafood), makanan yang dimasak setengah matang atau makanan yang matang tetapi tercemari oleh kuman.
"Produk-produk makanan ini bisa tercemar pada saat penyimpanan sebelum dimasak, pada proses pembuatan atau penyimpanan setelah makanan tersebut siap saji," jelasnya dalam keterangan tertulisnya yang diterima suara.com, Selasa (7/4/2015)
Agar terhindar dari keracunan makanan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar bakteri berbahaya tidak tumbuh pada makanan. Berikut beberapa tips yang diberikan oleh Ari:
1. Masak makanan dengan suhu yang cukup tinggi agar dapat membunuh bakteri yang berbahaya
2. Cegah kontaminasi silang seperti pisau untuk memotong daging mentah atau seafood, jangan digunakan bersamaan untuk memotong makanan yang sudah matang. Selain itu kebersihan tempat mempersipkan makanan harus tetap terjaga dengan baik.
3. Cegah makanan yang sudah masak tercemar oleh daging dan sea food mentah.
4. Pertahankan makanan hangat agar tetap hangat, dan makanan dingin agar tetap dingin. Pertahankan makanan yang hangat pada suhu di atas 65 derajat celsius, dan panaskan makanan untuk disajikan pada suhu di atas 85 derajat celsius.
5. Taruh makanan pada kulkas dengan pengaturan suhu yang tepat, jika makanan terlalu lama pada suhu kamar, makanan tersebut mungkin sudah tidak aman untuk dimakan
6. Jangan mendefrost makanan di dapur pada suhu kamar, lakukan defrost di kulkas, air keran yang mengalir, atau dengan menggunakan microwave.
7. Produk makanan dan minuman kemasan hendaknya ditaruh sesuai dengan ketentuan yang ada pada kemasan atau dapat ditaruh pada suhu kamar dan tidak terpapar langsung dengan matahari.
8. Gunakan air mengalir saat mencuci sayur dan buah yang akan dikonsumsi langsung.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Dari Donor Kadaver hingga Teknologi Robotik, Masa Depan Transplantasi Ginjal di Indonesia
-
Banyak Studi Sebut Paparan BPA Bisa Timbulkan Berbagai Penyakit, Ini Buktinya
-
Rahasia Hidup Sehat di Era Digital: Intip Inovasi Medis yang Bikin Umur Makin Panjang
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional