Suara.com - Mungkin Anda sudah tak asing dengan sayuran hijau satu ini, labu. Labu merupakan salah satu jenis sayuran yang berasal dari tanaman rambat dengan jenis yang beragam, antara lain labu kuning, labu air, labu siam, dan labu botol.
Dari sekian jenis labu yang ada, labu botol yang berbentuk menyerupai botol ini ternyata memiliki khasiat kesehatan yang lebih besar dibanding kawan-kawan sejenisnya. Kandungan airnya yang tinggi, membuat labu botol dapat menyuplai kebutuhan tubuh akan air.
Berikut adalah beberapa alasan mengapa Anda perlu memasukkan labu botol ke dalam menu masakan sehari-hari:
1. Baik untuk pencernaan
Air dan serat yang terdapat pada sayuran termasuk labu botol berfungsi untuk memperlancar sistem pencernaan. Masalah pencernaan seperti sembelit juga tidak akan terjadi jika Anda sering mengkonsumsi labu botol.
2. Menurunkan berat badan
Bagi Anda yang menghadapi masalah berat badan, tidak ada salahnya untuk mencoba memasukkan labu botol dalam menu diet. Serat yang tinggi, akan membuat perut Anda kenyang lebih lama.
3. Baik untuk kesehatan jantung
Selain seratnya yang tinggi, labu botol juga tidak mengandung kolesterol sama sekali. Ajaibnya lagi, vitamin C dan antioksidan yang terdapat dalam labu botol bagus untuk kesehatan jantung.
4. Mengurangi stres
Percaya atau tidak, tingkat stres pada seseorang dapat dipengaruhi karena kurangnya kadar air dalam tubuh. Labu botol dengan kandungan airnya yang tinggi dapat menetralkan suhu tubuh yang tinggi sehingga dapat mengurangi stres dan tubuh menjadi lebih rileks.
5. Membantu mengatasi gangguan kemih
Bila Anda memiliki masalah pada saluran kemih, ada baiknya rutin untuk mengkonsumsi labu botol. Labu botol akan mengurangi sensasi terbakar dari buang air kecil dan mengurangi risiko infeksi saluran kemih. Hal ini cukup beralasan karena labu botol memiliki sifat alkali dan efek diuretik. (Zeenews)
Tag
Berita Terkait
-
Mengapa Halloween Identik dengan Labu? Awalnya Lobak hingga Imigran Irlandia Bawa ke Amerika
-
Meneladani Pemikiran dan Warisan Bustanil Arifin: Pendidikan sebagai Jalan Membangun Bangsa
-
Jejak Manis Donat: Dari Olykoek Belanda hingga Inovasi Donat Labu yang Lebih Sehat
-
Momen Pergantian Foto Presiden dari Jokowi ke Prabowo di Lingkungan Sekolah
-
Amanda Manopo Tak Ikut FOMO Labubu, Justru Santai Pakai Ini untuk Gantungan Tas Mahalnya
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat