Suara.com - Asma merupakan salah satu gangguan saluran pernapasan yang menyerang segala usia, namun sering bermula pada masa kanak-kanak. Penyempitan saluran pernapasan yang dialami penderita asma saat kambuh, membuat mereka sulit bernapas.
Direktur Asthma-COPD Center RS Asri Siloam, Prof. dr. Hadiarto Mangunnegoro, SpP(K) mengatakan bahwa asma yang tidak dikontrol dengan baik bisa mengancam nyawa penderitanya.
"Asma intinya harus dikontrol dengan obat-obatan, sayangnya banyak penderita yang mengabaikan penyakitnya sehingga tiba-tiba mengalami kekambuhan," ujar Prof Hadi pada temu media di Jakarta, Rabu (4/11/2015).
Lebih lanjut Ia menjelaskan, saat terjadi kekambuhan maka otot di saluran pernapasan akan berkontraksi dan mempersempit saluran napas. Oleh karena itu saat kambuh penderita asma susah sekali bernapas.
Lalu apa yang harus dilakukan penderita asma saat kambuh? Ia menganjurkan agar pasien tetap tenang dan mencoba untuk terus bernapas. Selalu membawa inhaler sebagai langkah persiapan juga harus dilakukan penderita asma.
"Yang penting punya inhaler. Ini langkah paling aman dibanding minum obat yang dijual bebas di pasaran yang bisa bikin jantung bermasalah. Coba semprotkan inhaler dua kali setiap 10 menit. Lalu lakukan secara berulang," tambahnya.
Namun jika gejala sesak napas tak juga mereda, Ia menganjurkan agar pasien mendatangi fasilitas kesehatan terdekat.
"Kalau dirasa 1-2 jam sudah semprot inhaler tapi gejala juga belum hilang langsung bawa ke emergency. Yang penting tetap bernapas dengan tenang agar udara tidak terperangkap di dalam," pungkasnya.
Sementara dokter spesialis paru dan pernapasan RS Siloam Asri, Ratnawati menjelaskan, kekambuhan pada penderita asma bisa terjadi karena mereka bersentuhan dengan faktor risiko seperti flu, alergen, kelelahan, hingga stres.
Pada kasus asma yang berat, penderita bisa mengalami henti napas dan jika tak segera tertangani bisa menyebabkan kematian.
"Oleh karena itu penting bagi penderita asma untuk menghindari faktor risiko yang memicu kekambuhan," ujarnya dalam kesempatan yang sama.
Salah satu faktor risiko yang harus dihindari adalah makanan yang memicu alergi pada penderita asma. Dicontohkan dr Ratna jika pasien memiliki alergi terhadap kacang maka sebaiknya mulai menghindari untuk mengonsumsinya.
"Dalam tubuh secara otomatis sudah membuat anti alergennya. Jadi kalau tetap mengonsumsi maka badan akan semakin sensitif dan memicu reaksi inflamasi yang membuat saluran napas menjadi sempit sehingga memicu kekambuhan," imbuhnya.
Oleh karena itu dr Ratna mengimbau agar penderita asma mengetahui kecenderungan alerginya terhadap makanan tertentu.
"Begitu konsumsi makanan tertentu langsung batuk dan sesak napas berarti tubuh bereaksi terhadap bahan makanan tersebut. Sebaiknya selalu mengantongi inhaler untuk mencegah kekambuhan berlanjut," pungkasnya.
Tag
Berita Terkait
-
Ulasan Novel Rumah Tanpa Jendela: Tidak Ada Mimpi yang Terlalu Kecil
-
Benarkah Pil KB Picu Risiko Asma Bagi Perempuan Muda? Ini Fakta Penelitian
-
Review Film Assalamualaikum Baitullah: Menyentuh dan Bikin Rindu Tanah Suci
-
Review Film Film Hayya 3 - Gaza: Kesalahan Marketing yang Sangat Menganggu!
-
Pahami Perbedaan Terapi Asma Lama dan Baru, Demi Hidup Bebas Serangan Berulang
Terpopuler
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- Reaksi Kocak Amanda Manopo Ditanya Malam Pertama Usai Menikah: Kita Coba Hari Ini
Pilihan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
Terkini
-
Otak Ternyata Bisa Meniru Emosi Orang, Hati-hati Anxiety Bisa Menular
-
National Hospital Surabaya Buktikan Masa Depan Medis Ada di Tangan AI!
-
Inovasi Bedah Robotik Pertama di Indonesia: Angkat Kanker Payudara Tanpa Hilangkan Bentuk Alami
-
Riset Ungkap Rahasia Bahagia: Bergerak 15 Menit Setiap Hari Bikin Mental Lebih Sehat
-
Mengembalikan Filosofi Pilates sebagai Olahraga yang Menyatukan Gerak, Napas, dan Ketenangan
-
Perawatan Mata Modern di Tengah Maraknya Gangguan Penglihatan
-
Terungkap! Ini Rahasia Otak Tetap Prima, Meski di Usia Lanjut
-
Biar Anak Tumbuh Sehat dan Kuat, Imunisasi Dasar Jangan Terlewat
-
Susu Kambing Etawanesia Bisa Cegah Asam Urat, Ini Kata dr Adrian di Podcast Raditya Dika
-
Toko Roti Online Bohong Soal 'Gluten Free'? Ahli Gizi: Bisa Ancam Nyawa!