Suara.com - Kementerian Kesehatan dan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi baru saja meluncurkan program spesialisasi dokter layanan primer. Menteri Kesehatan Nila F Moeloek pun mengimbau agar para dokter umum mengambil spesialis dokter layanan primer.
Menurutnya dokter layanan primer akan bertugas sebagai 'penjaga gawang' untuk mencegah orang sehat menjadi sakit. Ia pun berharap dengan banyaknya doker umum yang mengambil spesialisasi ini, angka kesakitan dan rujukan menjadi menurun.
"Dengan adanya dokter layanan primer, budget negara untuk membiayai pengobatan menjadi menurun. Hal ini juga dapat meningkatkan mutu dari fasilitas kesehatan primer seperti puskesmas karena mereka ujung tombak untuk deteksi dini sebelum jadi penyakit," ujar Menkes Nila pada temu media di Jakarta, Jumat (11/12/2015).
Sementara itu Kepala Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia (PPSDM) Kesehatan Kemenkes, Usman Sumantri mengatakan, bahwa dokter umum yang mengambil layanan primer tetap bisa menjalani pekerjaannya di puskesmas. Ia juga menegaskan bahwa keberadaan dokter layanan primer tidak akan menggeser keberadaan dokter yang sudah ada.
"Intinya dokter layanan primer menerapkan prinsip ilmu kedokteran keluarga. Misalnya ketika kepala keluarga menderita Demam Berdarah maka ia harus mengetahui juga bagaimana kondisi tempat tinggal pasien dan pencegahannya agar tidak diidap anggota keluarga lainnya. Jadi menggunakan pendekatan keluarga," imbuh Usman.
Menkes Nila menyebut jika program ini berjalan dengan baik maka bisa mengurangi angka rujukan dan beban biaya kesehatan yang selama ini banyak ditanggung BPJS.
"Secara pendidikan mereka setara dengan dokter spesialis klinik. Mereka juga harus fokus bagaimana caranya mencegah agar orang tidak dirujuk. Harusnya uang habis di layanan primer," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Feri Amsari Singgung Pendidikan Gibran di Australia: Ijazah atau Cuma Sertifikat Bimbel?
- 7 Mobil Kecil Matic Murah untuk Keluarga Baru, Irit dan Perawatan Mudah
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
Pilihan
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
-
Heboh Kasus Ponpes Ditagih PBB hingga Diancam Garis Polisi, Menkeu Purbaya Bakal Lakukan Ini
Terkini
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan
-
Bikin Anak Jadi Percaya Diri: Pentingnya Ruang Eksplorasi di Era Digital