Suara.com - Fakta teknologi memberikan banyak kemudahan bagi kehidupan manusia memang tak bisa disangkal. Namun di lain sisi, inovasi di bidang teknologi rupanya dapat berdampak negatif bagi kesehatan mental dan fisik kita.
Sebuah studi terkini menyoroti efek negatif penggunaan ponsel terhadap hubungan sosial, pendidikan, dan kesehatan seseorang.
Hasilnya, para peneliti menemukan bahwa tiga dari empat orang dewasa cenderung menunjukkan gejala seperti gelisah dan stres ketika tak memegang ponsel mereka.
Ya, saking ketergantungannya dengan ponsel, beberapa orang cenderung merasa kehilangan ketika tak membawa ponsel mereka.
"Hasil penelitian kami menemukan adanya ikatan antara manusia dengan ponsel mereka. Ketika berpisah, dalam artian hilang atau lupa membawa ponsel, seseorang cenderung menunjukkan gejala stres dan gelisah," ujar peneliti dari Hungaria Academy of Sciences dan Eotvos Lorand University di Hungaria.
Untuk mendapatkan temuan ini, peneliti melakukan percobaan terhadap 87 pengguna ponsel pintar berusia 18-26 tahun di Budapest. Setiap peserta diuji dengan memisahkan mereka dari ponsel.
Ada yang ponselnya diletakkan di lemari, ada pula yang diberikan ponsel pengganti yang berbeda dengan milik mereka. Peneliti juga mengukur pola detak jantung peserta untuk menilai tingkat stres yang dirasakan mereka.
Hasil analisis menunjukkan, bahwa peserta yang terpisah dari ponsel mereka lebih mungkin untuk mengalami detak jantung sangat cepat. Ini dapat disimpulkan, peserta mengalami kegelisahan dan stres saat tidak memegang ponsel.
Menariknya, peserta yang diberikan ponsel pengganti tampaknya lebih tenang, meski ponselnya disembunyikan.
Baca Juga: Wow, Dokter Temukan Tumor Seberat 11,5 Kg di Perut Lelaki Ini
Peneliti menilai, hal ini terjadi karena ponsel begitu berarti bagi banyak orang. Rasa ketergantungan pada ponsel membuat sebagian orang tak bisa jauh dari ponsel. (Zee News)
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis