Suara.com - Seorang ibu dua anak bernama Kelly Edwards, melarang seluruh lelaki termasuk kerabat dan teman dekat untuk menjaga dan berada dekat dengan anaknya.
"Pelecehan anak oleh laki-laki sangat sering terjadi jika tidak mengambil tindakan adalah sesuatu yang tak berotak," ujarnya.
Edwards telah melakukan kesepakatan dengan suaminya dan membuat aturan keluarga setelah menjadi orangtua bahwa tidak ada lelaki yang boleh menjaga anak mereka. Aturan yang sudah berjalan selama delapan tahun tersebut juga termasuk sahabat maupun keluarga dari kedua belah pihak.
"Apakah saya lebih memilih menjadi orangtua yang dingin? Tentu saja. Apakah saya akan merubah aturan dalam keluarga saya? Sayangnya tidak. Kasus kekerasan seksual pada anak sangat sering terjadi sehingga saya tidak akan mencabut aturan tidak ada pria mengasuh," ucap ibu tersebut.
Pengakuan itu ditulisnya dalam sebuah kolom opini. Edwards sendiri mengaku bukan berarti ia mengatakan bahwa semua lelaki bernaluri sebagai predator. Tulisannya didukung dengan referensi dari Australian Institute of Family Studies.
Tujuan dalam melampirkan fakta tersebut agar dapat memberikan gambaran dari bukti yang ada tentang orang-orang yang melakukan pelecehan pada anak.
"Peneliti melihat anak yang mendapatkan pelecehan seksual dari kelompok yang lebih luas seperti orangtua, kerabat, sahabat, saudara atau orang lain yang dikenal oleh anak seperti guru, pemuka agama, guru olahraga," tulis Edwards.
Lembar fakta lain menyatakan bahwa mayoritas pelecehan seksual anak dilakukan oleh lelaki.
Meskipun begitu, Edwards dan suaminya tidak ingin menyelidiki karakter setiap orang yang mereka tahu untuk menilai apakah ada potensi menjadi predator seksual.
Baca Juga: Wuidih.. Tanker Seharga Rp157 Miliar Dijual Lewat eBay
Kejadian seperti ini bukan kali pertama, pada 2014 wartawan TV Australia Tracey Spicer menjadi berita utama ketika ia mengatakan bahwa dia tidak ingin anak-anaknya duduk di sebelah seorang lelaki dalam penerbangan.
"Saya tahu itu seksis. Tapi saya tidak ingin anak-anak saya duduk di sebelah seorang pria di pesawat," tuturnya.
Data dari ABS menunjukkan, risiko pelaku kekerasan seksual yang dilakukan oleh perempuan hanya sekitar delapan persen. [Daily Mail] [Risna Halidi]
Tag
Berita Terkait
-
Dianggap Nakal, Anak 8 Tahun di Karawang Dirantai dan Dipasung
-
Gubernur NTT Minta Warganya Tenang Pascatragedi 'Sabu Berdarah'
-
BEM UMM Dukung P2TP2A Kabupaten Malang Bentuk Laskar Anak
-
Tak Tahu Masalahnya, Pelajar SMP Disiram Air Keras Teman Sekelas
-
Polisi Tak Sengaja Temukan Kasus Kekerasan Anak Saat Tangani Ortu
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Terobosan Baru Atasi Kebutaan: Obat Faricimab Kurangi Suntikan Mata Hingga 75%!
-
5 Pilihan Obat Batu Ginjal Berbahan Herbal, Aman untuk Kesehatan Ginjal dan Ampuh
-
Catat Prestasi, Tiga Tahun Beruntun REJURAN Indonesia Jadi Top Global Distributor
-
Mengenal UKA, Solusi Canggih Atasi Nyeri Lutut dengan Luka Minimal
-
Indonesia di Ambang Krisis Dengue: Bisakah Zero Kematian Tercapai di 2030?
-
Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
-
Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
-
Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
-
Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi