Suara.com - Diet Mediterania, mengadopsi pola makan masyarakat Timur Tengah. Diet yang satu ini disebut-sebut dapat memberi beragam manfaat kesehatan, seperti menjaga kadar gula darah, mengurangi risiko penyakit stroke dan jantung, mencegah depresi, bahkan mencegah obesitas.
Sebuah studi mengungkapkan, diet mediterania yang membuat pelakunya menerapkan gaya hidup sehat mengurangi risiko obesitas. Diet kaya sayuran, kacang-kacangan, biji-bijian dan minyak zaitun ini justru membuat Anda memiliki banyak lemak hingga 43 persen.
Bahkan, tanpa melakukan olahraga lagi, orang dapat mengurangi risiko obesitas hanya dengan menerapkan diet Mediterania.
Kini penelitian yang dipresentasikan di konferensi obesitas terbesar di dunia menemukan, menerapkan diet Mediterania dapat memberikan "perlindungan substansial" terhadap ancaman obesitas.
Diet Mediterania yang mencakup asupan protein nabati tinggi seperti kacang-kacangan, kacang lentil dan kacang-kacangan, biji-bijian utuh, dan lemak tak jenuh tunggal yang sehat seperti minyak zaitun.
"Studi kami menunjukkan, diet nabati dikaitkan dengan risiko pengembangan obesitas jauh lebih rendah. Kondisi ini mendukung rekomendasi untuk beralih ke makanan kaya nabati, dengan asupan makanan hewani lebih rendah," kata peneliti Julen Sanz, yang memimpin penelitian melibatkan 16 ribu orang selama lebih dari satu dekade.
Para ahli telah lama mengetahui diet Mediterania dapat mengurangi risiko penyakit kardiovaskular dan diabetes tipe 2. Namun, sampai sekarang sedikit yang mengetahui perannya dalam risiko pengembangan obesitas.
Sebuah studi baru yang dipresentasikan di Kongres Obesitas Eropa, di Porto, Portugal, telah menemukan, mengonsumsi makanan kaya buah dan sayuran dapat mengurangi risiko obesitas.
"Penelitian ini memberikan bukti kuat lebih lanjut bahwa mengadopsi diet gaya Mediterania secara signifikan mengurangi kemungkinan obesitas," jelas konsultan kardiolog yang juga penasihat Forum Obesitas Nasional, Dr Aseem Malhotra.
"Selain itu, membalikkan epidemi obesitas dengan cepat dan mengurangi beban semua penyakit akibat gaya hidup yang menghancurkan NHS kita," sambungnya.
Diet pro-vegetarian dengan tingkat makanan nabati yang lebih tinggi dibandingkan makanan berbasis hewan dapat memberikan "perlindungan substansial" terhadap obesitas.
Studi observasional menemukan, orang yang mengonsumsi makanan pro-vegetarian yang berasal dari sumber tanaman seperti sayuran, buah, dan biji-bijian mengurangi risiko pengembangan obesitas hampir setengahnya dibandingkan mereka yang tidak pro-vegetarian dengan pola diet kaya makanan hewani seperti daging, dan lemak hewani.
Studi ini dilakukan oleh Universitas Navarra Spanyol. Demikian seperti dilansir dari Mirror.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan