Suara.com - Mendaki atau naik gunung merupakan salah satu aktivitas fisik yang menyenangkan. Selain bisa sambil menikmati pemandangan, udara segar yang Anda hirup saat mendaki juga bermanfaat bagi kesehatan.
Bahkan, menurut para peneliti, trekking atau mendaki ke luar ruangan juga dapat meningkatkan otak, menjadi lebih tajam untuk mengingat, dan memberikan Anda suasana hati yang lebih baik.
Berikut, beberapa cara mendaki dapat membantu kesehatan mental seperti dilansir dari Huffingtonpost:
Hiking bisa membantu mengurangi stres
Penelitian menunjukkan, tinggal di tempat yang lebih padat penduduk dapat meningkatkan risiko kecemasan dan depresi. Menghabiskan waktu di alam bisa menjadi penangkal efek negatif tersebut.
Sebuah studi tahun 2015 menemukan, bahwa berjalan di dekat tanaman hijau, berlawanan dengan berjalan di dekat mobil atau lalu lintas, membantu mengurangi pikiran yang penuh tekanan.
Mereka yang berjalan-jalan selama 90 menit di alam melaporkan, mereka tidak merenung sebanyak yang mereka lakukan sebelum perjalanan.
Pemindaian otak juga menunjukkan, mereka yang berjalan di alam, kurang memiliki aliran darah di daerah tertentu di otak mereka, yang menunjukkan bahwa pikiran mereka pada dasarnya lebih tenang berkat perjalanan tersebut.
Membuat ingatanmu lebih tajam
Olahraga secara fisik dapat mengubah otak dengan cara yang positif, meningkatkan ingatan dan mengasah kemampuan berpikir, menurut Harvard Health. Untuk mendapatkan beberapa keuntungan ini, Anda hanya perlu jalan-jalan atau, ya, melakukan sebuah pendakian.
Mendongkrak kebahagiaan
Sebuah studi terbaru yang dipublikasikan di jurnal PLOS One menemukan, bahwa perjalanan panjang di alam terbuka membuat lebih banyak kenikmatan berolahraga daripada saat Anda menggunakan treadmill.
Para peneliti, mengirim sukarelawan dengan melakukan pendakian selama tiga jam di alam bebas. Dan mendapati bahwa suasana hati para peserta meningkat lebih baik daripada berjalan di atas treadmill.
Mendaki bisa menjadi alat terapi tambahan
Sebuah studi tahun 2012 menemukan, bahwa mendaki gunung, jika dilihat dari sisi kesehatan mental, dapat membantu gejala gangguan kesehatan mental. Pasien dengan risiko tinggi untuk bunuh diri melaporkan, perasaan putus asa dan ide bunuh diri mereka berkurang, setelah mereka menyelesaikan jalan setapak.
Membuat Anda lebih kreatif
Sebuah studi kecil di tahun 2012 menemukan, bahwa peserta yang mendaki sebelum mengambil penilaian kreativitas, lebih baik daripada rekan sebayanya yang mengikuti tes tanpa harus mendaki.
Para peneliti meminta orang-orang dalam penelitian untuk membuang peralatan mereka selama enam hari perjalanan mendaki. Setengah dari relawan penelitian diberi Remote Associates Test, sebuah kuis kreativitas yang meminta orang untuk mengidentifikasi asosiasi kata, sebelum mereka berjalan keluar.
Bagian lain dari grup diberi kuis selama empat hari dalam perjalanan. Mereka yang mengikuti tes setelah terlibat dalam aktivitas tersebut menghasilkan skor sekitar 50 persen lebih baik pada kuis tersebut.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 5 Pilihan HP Snapdragon Murah RAM Besar, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan