Suara.com - Penurunan fungsi sejumlah organ vital penting dalam tubuh terjadi seiring bertambahnya usia seseorang menuju usia senja. Karenanya, membiasakan pola hidup sehat sejak dini merupakan hal utama yang patut dilakukan.
Disampaikan Dr. Emanoel Oepangat, SpJP, FIHA, dari RS Siloam TB Simatupang, jantung merupakan organ vital pemyambung nyawa manusia. Ketika terbentuk plak arteroksklerosis atau pengapuran lemak yang melekat di pembuluh darah jantung maka timbul penyakit jantung koroner.
"Lelaki atau perempuan yang telah berusia lima puluh tahun ke atas sebaiknya rutin melakukan check up jantung, minimal sekali dalam setahun. Hal ini dilakukan untuk dapat mendeteksi dini jika ditemukan penyumbatan dalam pembuluh darah dan dapat diintervensi tindakan, yaitu melalui pemasangan ring," ungkap dia dalam rangka memperingati Hari Jantung Sedunia di RS Siloam TB Simatupang, Kamis (28/9/2017).
Lebih lanjut, dia memaparkan, penyakit jantung koroner akibat penyumbatan pembuluh darah disebabkan beberapa hal, antara lain karena tingginya kadar kolesterol dan diperparah dengan riwayat hipertensi maupun diabetes melitus yang diderita pasien.
"Serangan jantung ini sangat mendadak dan dapat berdampak vital pada kematian. Umumnya penderita akan merasakan sakit di dada bagian kiri atau tengah, sakit di punggung atau lambung. Dan rasa sakit seperti ditekan kuat disertai keluarnya keringat dingin," jelas dia.
Dia menyebutkan, penyakit jantung koroner menempati urutan kedua dari 10 penyakit mematikan yang ada di Indonesia. Sayangnya, kesadaran pasien untuk melakukan deteksi dini sebagai upaya pencegahan masih sangat rendah.
Dalam kesempatan sama, Direktur RS Siloam TB Simatupang, Dr Marganda Pasaribu turut mengingatkan kampanye hari jantung sedunia dilakukan Siloam guna membantu pemerintah meningkatkan dan menyebarkan pengetahuan akan pentingnya pola hidup sehat dan deteksi dini jantung koroner.
"Deteksi dini adalah langkah utama. Namun jika sudah terdeteksi adanya jantung koroner maka cara terbaik adalah melalui pemasangan ring guna mencegah dari serangan jantung mendadak," tandasnya.
Baca Juga: Cuaca Dingin Picu Risiko Gagal Jantung pada Lansia
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
Terkini
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara