Suara.com - RS Mitra Keluarga Kalideres baru saja mendapuk dr Jocelyn Adrianto, MARS sebagai direktur baru menggantikan dr Francisca Dewi mulai Oktober 2017 ini. Pergantian ini dilakukan setelah RS tersebut mendapat sanksi dari Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta dalam kasus meninggalnya bayi Deborah beberapa waktu lalu.
Salah satu pekerjaan rumah yang harus dikerjakan Jocelyn sebagai Direktur Baru adalah mengejar capaian akreditasi paling lambat enam bulan sejak Dinkes DKI mengeluarkan surat keputusan pada 25 September lalu. Apabila hal tersebut tidak dilakukan, maka Dinas Kesehatan DKI Jakarta akan menghentikan operasional RS Mitra Keluarga Kalideres.
Menanggapi hal ini, Jocelyn mengatakan bahwa pihaknya menargetkan dapat memenuhi akreditasi yang ditetapkan Dinkes DKI dalam waktu tiga bulan. Percepatan ini dilakukan demi mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap rumah sakit yang dipimpinnya.
"Kami juga sedang memenuhi arahan Dinkes untuk melakukan akreditasi RS paling lambat enam bulan. Tapi kita lakukan survei, dalam 3 bulan kita berupaya memenuhi. Mudah-mudahan lancar dalam 3 bulan bisa terakreditasi," ujar dia pada temu media di Jakarta, Selasa (24/10/2017).
Selain mengejar akreditasi, Jocelyn mengatakan bahwa RS Mitra Keluarga Kalideres juga tengah berupaya agar pengajuan kerja sama dengan BPJS Kesehatan segera diterima.
"Kita sudah proses sejak Mei 2017. Kita harapkan bisa kerjasama secepatnya pada akhir tahun ini," tambah dia.
Ia pun mengungkap alasan mengapa hingga kini RS Mitra Keluarga Kalideres belum mendapat lampu hijau dari BPJS Kesehatan. Menurut dia jumlah apoteker yang dimiliki rumah sakit tersebut masih belum memenuhi standar sehingga harus menunggu hingga kebutuhannya tercukupi.
"Karena memang ada beberapa persyaratan yang dianggap belum memenuhi. Dari segi apoteker kita masih kurang. Standarnya minimal 8 orang kita baru punya 5 apoteker. Tiga orang sedang proses di Ikatan Apoteker Indonesia. Tinggal itu saja yang bikin BPJS masih belum bisa. Kita negoisasi terus berharap bisa cepat-cepat bekerjasama dengan BPJS," pungkas dia.
Berita Terkait
-
Cara Hitung Iuran BPJS Kesehatan Karyawan Swasta 2025, Pahami biar Gak Kaget dengan Potongan
-
BPJS Kesehatan Angkat Duta Muda: Perkuat Literasi JKN di Kalangan Generasi Penerus
-
Panduan Lengkap Melahirkan dengan BPJS Kesehatan 2025: Normal dan Caesar Ditanggung Penuh
-
Warga Rancaekek Tak Perlu Pergi Jauh Urus Administrasi JKN, Kini Sudah Ada BPJS Keliling
-
Cara Mengaktifkan Kembali BPJS Kesehatan setelah Resign, Bisa Lewat Aplikasi atau Offline
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis