Suara.com - Gula merupakan salah satu hal yang harus dikontrol asupannya, di samping minyak dan garam. Hal ini karena terlalu banyak asupan gula dapat menyebabkan ketidakseimbangan gula darah pada tubuh Anda.
Jika terjadi terus-menerus, dapat menyebabkan diabetes mellitus tipe 2. Untuk menghindari hal ini, maka banyak disarankan pada Anda untuk mengurangi gula.
Nah, jika sudah mengurangi gula, apa yang bisa terjadi pada tubuh?
Pernahkah Anda menghitung berapa banyak gula yang Anda konsumsi dalam sehari? Bukan hanya gula meja yang Anda tambahkan pada sajian kopi atau teh, tapi juga kandungan gula yang ada pada makanan, seperti donat, kue, es krim, permen, cokelat, makanan kering, atau makanan manis lainnya. Jumlahnya mungkin sulit Anda hitung dan mungkin sangat banyak.
Padahal, American Heart Association merekomendasikan agar Anda mengonsumsi gula tambahan tidak lebih dari 9 sendok teh untuk pria (setara dengan 36 gram) dan 6 sendok teh untuk wanita (setara dengan 25 gram). Sedangkan, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia merekomendasikan agar pria maupun wanita mengonsumsi gula tambahan tidak lebih dari 4 sendok makan.
Jadi mulai sekarang, sebaiknya perhatikan asupan gula Anda, terutama asupan gula pada minuman yang biasanya kurang Anda sadari. Coba mulai kurangi tambahan gula pada minuman teh atau kopi, atau ganti dengan pemanis rendah kalori.
Selain itu, jangan biasakan untuk memesan teh manis atau minuman manis lainnya saat Anda makan di restoran. Ganti dengan air putih yang lebih sehat.
Ini yang Terjadi Setelah Mengurangi Gula
Mengurangi gula tidak hanya menurunkan risiko Anda terhadap diabetes tipe 2. Tapi, juga dapat meningkatkan kesehatan Anda secara keseluruhan.
Nah, berikut ini manfaat yang bisa dirasakan pada tubuh saat Anda mulai mengurangi gula dikutip Hello Sehat.
1. Kulit menjadi lebih sehat
Penelitian menunjukkan bahwa gula dalam darah dapat membentuk efek domino molekuler yang disebut glycation. Glycation merupakan proses di mana molekul gula mengikat dan merusak kolagen dan elastin di kulit. Hal ini menyebabkan kulit menjadi kurang kencang dan elastis, sehingga keriput lebih mudah muncul. Sehingga, dengan mengurangi gula, maka kulit Anda akan terlihat lebih awet muda.
2. Jantung juga menjadi lebih sehat
Konsumsi gula berlebih, selain berpengaruh pada gula darah juga berpengaruh pada kesehatan jantung. Dilansir dari Prevention, konsumsi gula berlebihan dapat meningkatkan kadar insulin, yang kemudian dapat mengaktifkan sistem simpatik, meningkatkan tekanan darah, dan detak jantung.
Menurut James J. DiNicolantonio, PharmD, peneliti kardiovaskular di St. Luke’s Mid-Atlantic Heart Institute di Kansas City.
Sebuah penelitian dalam jurnal JAMA 2014 pun menunjukkan bahwa konsumsi gula berlebih (lebih dari 21 persen dari konsumsi kalori per hari) dapat memiliki risiko kematian akibat penyakit jantung dua kali lipat dibandingkan orang yang mengonsumsi gula 17-21 persen dari kalori per hari.
3. Penumpukan lemak dalam tubuh menurun
Gula mengandung kalori. Artinya, konsumsi gula berlebih dapat menyumbang kalori berlebih pada tubuh Anda. Kalori berlebih ini dapat disimpan dalam bentuk lemak dalam tubuh sehingga membuat Anda mengalami kenaikan berat badan.
Sebaliknya, dengan mengurangi konsumsi gula, artinya Anda juga mengurangi kalori yang masuk ke tubuh, sehingga Anda dapat terhindar dari kenaikan berat badan dan obesitas.
4. Peningkatan kerja otak
Kelebihan asupan gula pada gilirannya dapat menghambat komunikasi antara sel di otak, sehingga menghalangi proses pembelajaran dan ingatan, demikian yang disimpulkan dari sebuah penelitian dari UCLA pada hewan.
Hal ini mungkin bisa dilihat saat Anda banyak konsumsi gula di pagi hari yang dapat membuat Anda mengantuk, sehingga membuat Anda jadi kurang fokus.Untuk itu, sebaiknya kurangi konsumsi gula Anda atau ganti dengan pemanis non-gula yang rendah kalori.
Otak bisa memanfaatkan gula menjadi energi lebih efisien saat Anda tidak mengonsumsinya secara berlebihan.
5. Risiko diabetes menurun
Kelebihan asupan gula dapat menyebabkan penumpukan lemak perut di tubuh. Hal ini membuat risiko resistensi insulin semakin meningkat, sehingga risiko penyakit diabetes pun ikut meningkat.
Nah, dengan mengurangi konsumsi gula, maka risiko Anda terkena diabetes akan berkurang. Saat asupan gula berkurang, tubuh akan menghasilkan lebih sedikit insulin dan hati akan lebih efektif memecah racun yang tersimpan dalam tubuh.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Kumpulan Prompt Siap Pakai untuk Membuat Miniatur AI Foto Keluarga hingga Diri Sendiri
- Terjawab Teka-teki Apakah Thijs Dallinga Punya Keturunan Indonesia
- Bakal Bersinar? Mees Hilgers Akan Dilatih Eks Barcelona, Bayern dan AC Milan
- Gerhana Bulan Langka 7 September 2025: Cara Lihat dan Jadwal Blood Moon Se-Indo dari WIB-WIT
- Geger Foto Menhut Raja Juli Main Domino Bareng Eks Tersangka Pembalakan Liar, Begini Klarifikasinya
Pilihan
-
Nomor 13 di Timnas Indonesia: Bisakah Mauro Zijlstra Ulangi Kejayaan Si Piton?
-
Dari 'Sepupu Raisa' Jadi Bintang Podcast: Kenalan Sama Duo Kocak Mario Caesar dan Niky Putra
-
CORE Indonesia: Sri Mulyani Disayang Pasar, Purbaya Punya PR Berat
-
Sri Mulyani Menteri Terbaik Dunia yang 'Dibuang' Prabowo
-
Surat Wasiat dari Bandung: Saat 'Baby Blues' Bukan Cuma Rewel Biasa dan Jadi Alarm Bahaya
Terkini
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas
-
Resistensi Antimikroba Ancam Pasien, Penggunaan Antibiotik Harus Lebih Cerdas
-
Ini Alasan Kenapa Donor Darah Tetap Relevan di Era Modern
-
Dari Kegelapan Menuju Cahaya: Bagaimana Operasi Katarak Gratis Mengubah Hidup Pasien
-
Jangan Sepelekan, Mulut Terbuka Saat Tidur pada Anak Bisa Jadi Tanda Masalah Kesehatan Serius!
-
Obat Sakit Gigi Pakai Getah Daun Jarak, Mitos atau Fakta?