Suara.com - Produk tembakau yang dipanaskan tetapi tidak dibakar atau Heat-not-burn tobacco, dianggap tetap berbahaya bagi kesehatan meski lebih aman daripada rokok biasa.
Perangkat panas tembakau sendiri berbeda dengan e-rokok, yang biasa digunakan untuk menguapkan cairan mengandung nikotin atau senyawa adiktif dalam asap tembakau.
Hal tersebut diungkapkan kelompok panel penasihat kesehatan Inggris yang mengatakan kepada pemerintah setempat bahwa perangkat pemanas tembakau menghasilkan "sejumlah senyawa yang menjadi perhatian", termasuk beberapa senyawa yang dapat menyebabkan kanker.
Sementara itu, pabrikan alat pemanas tembakau mengatakan produk mereka dibuat untuk perokok yang menginginkan "rasa tembakau tanpa asap dan sedikit bau".
Komite Toksisitas Inggris atau COT melihat adanya bukti tentang risiko dua produk tembakau tidak terbakar yang baru saja dijual di Inggris yaitu IQOS dan iFuse.
Juru bicara Philip Morris Limited, yang membuat alat IQOS mengatakan kepada BBC: "Kami didorong oleh pernyataan Komite Toksisitas Inggris hari ini dan akan terus berbagi bukti ilmiah kami. Kami percaya bahwa alternatif bebas asap rokok, termasuk produk tembakau yang dipanaskan seperti IQOS dan e-rokok, memiliki potensi signifikan untuk mengurangi bahaya rokok dan dapat memainkan peran penting bagi perokok dan kesehatan masyarakat."
Panel kesehatan COT merasa khawatir bila para penduduk usia muda mulai menggunakan produk pemanas tembakau tersebut dan belajar menjadi perokok pemula.
Panitia menemukan bahwa orang yang menggunakan produk tersebut, memiliki 50 persen sampai 90 persen lebih sedikit senyawa "berbahaya dan berpotensi berbahaya" dibandingkan dengan rokok konvensional.
Tapi kata mereka, hal tesebut tidak mampu mengukur risiko kesehatan dengan tepat.
"Bukti menunjukkan bahwa produk ini masih menimbulkan risiko bagi pengguna. Meski kemungkinan ada pengurangan risiko bagi perokok, namun berhenti seluruhnya akan lebih bermanfaat," ucap ketua komite panel, Prof Alan Boobis.
Pun demikian, tidak ada cukup bukti bagi peneliti untuk membandingkan alat pemanas tembakau dengan e-rokok atau rokok elektrik.
Panel Kesehatan Masyarakat Inggris mengatakan ada bukti besar yang menunjukkan bahwa e-rokok kurang berbahaya daripada merokok, setidaknya sebesar 95 persen.
"Kami mendorong perokok untuk mencoba e-rokok sebagai cara berhenti merokok. Meski demikian berhenti total tetap lah opsi terbaik."
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar
-
Cara Efektif Mencegah Stunting dan Wasting Lewat Nutrisi yang Tepat untuk Si Kecil
-
Kisah Pasien Kanker Payudara Menyebar ke Tulang, Pilih Berobat Alternatif Dibanding Kemoterapi
-
Pengobatan Kanker dengan Teknologi Nuklir, Benarkah Lebih Aman dari Kemoterapi?