Suara.com - Stres, ternyata tidak hanya mempengaruhi kesehatan mental, tapi juga kesuburan lho. Ya, pada masa modern seperti saat ini, stres sering dialami oleh banyak perempuan, dan ini dapat mengurangi peluang untuk bisa hamil.
Tahukah Anda mengapa hal ini terjadi? Karena stres dapat mengganggu fungsi hipotalamus, kelenjar di otak yang mengatur nafsu makan dan emosi, serta hormon yang membuat ovarium alami gangguan melepaskan telur.
Selain pada perempuan, stres juga dapat menyebabkan infertilitas pada pria dengan mempengaruhi kualitas sperma. Untuk menjelaskan lebih dalam terkait hal ini, Dr. Rajalaxmi Walavalkar dan Dr. Anagha Karkhanis dari Cocoon Fertility memberi tiga alasan bagaimana stres dan gaya hidup lainnya dapat mempengaruhikehidupan seksual.
Stres, tidur, dan infertilitas
"Jika Anda sulit tidur karena Anda memiliki terlalu banyak pikiran, inilah saatnya untuk merenungkan pola tidur Anda, karena ini dapat menghalangi kesuburan Anda,” jelas keduanya.
Untuk perempuan misalnya, mereka sering bekerja sampai larut malam dan bangun lebih pagi. Ini dapar mempengaruhi siklus menstruasi dan menyebabkan ketidakteraturan menstruasi.
Menstruasi yang tidak teratur dapat langsung berhubungan dengan penurunan kesuburan. Anda dapat melawan pola tidur yang tidak teratur dengan mempertahankan rutinitas yang seimbang, dan juga jangan mengonsumsi kafein sebelum tidur.
Sedangkan pada lelaki, sebuah penelitian di Medical Science Monitor, menemukan hubungan kuat antara jumlah sperma, kesehatan dan tidur. Studi ini menyimpulkan bahwa durasi tidur yang pendek dan panjang dan waktu tidur yang lebih lama dapat mengurangi jumlah, kelangsungan hidup, dan motilitas sperma.
Stres, terlalu banyak makan dan infertilitas
Baca Juga: Courtois ke Madrid, Chelsea Siapkan Rp 1,6 T buat Oblak
Apa yang kebanyakan orang lakukan saat mereka stres? Mereka akan makan berlebihan. Makan berlebihan dapat menyebabkan kenaikan berat badan, penambahan berat badan dapat menyebabkan obesitas, dan obesitas dapat menyebabkan infertilitas.
Pada perempuan, obesitas akan mempengaruhi kesuburan, menyebabkan ketidakseimbangan hormon dan masalah ovulasi.sedangkan pada lelaki, obesitas dapat menghambat kualitas sperma dan mereka mungkin akan mengalami masalah ereksi, yang keduanya dapat menyebabkan infertilitas.
Stres, kopi dan infertilitas
Bagi kebanyakan orang, kopi adalah penyemangat, memberikan energi dan obat stres, tetapi dosis harian kafein dapat mengurangi peluang kesuburan.
Kafein pada perempuan dapat mengakibatkan jadwal tidur yang tidak teratur, yang akan semakin mengurangi kemungkinan konsepsi. Sedangkan pada lelaki, kafein berdampak negatif pada reproduktifitas mereka, dengan mempengaruhi kualitas serta menurunkan jumlah sperma. Anda mungkin ingin mempertimbangkan untuk mengganti obat stres dengan minuman lain seperti teh hijau yang dapat memberi dorongan pada tubuh dan memastikan bahwa Anda harus beradaptasi dengan kehidupan tanpa kafein.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
- Patrick Kluivert Senyum Nih, 3 Sosok Kuat Calon Menpora, Ada Bos Eks Klub Liga 1
Pilihan
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
Terkini
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan
-
5 Rekomendasi Obat Cacing yang Aman untuk Anak dan Orang Dewasa, Bisa Dibeli di Apotek
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah