Suara.com - Mahkota dewa, tanaman asli Indonesia yang hanya dijumpai di tanah Papua, disebut bermanfaat untuk obat sakit kepala.
Mahkota dewa memang terkenal dengan ragam khasiatnya bagi kesehatan. Selama ini tanaman mahkota dewa dijual dalam bentuk obat herbal yang sudah dikeringkan dan diminum dalam bentuk air rebusan.
Namun melalui riset yang dilakukan Dexa Laboratories of Biomoleculae Sciences dari PT Dexa Medica, mahkota dewa diracik sebagai obat sakit kepala herbal yang bisa langsung dikonsumsi.
Disampaikan Leader Dharma Dexa, Gloria S. Haslim, tanaman mahkota dewa memiliki sifat anti inflamasi. Melalui riset yang dilakukan para ilmuwan Dexa, tanaman ini menyimpan manfaat sebagai obat sakit kepala.
"Tapi tidak seluruh buahnya bisa diambil hanya sebagian kecil. Kita gunakan teknologi Advance Fractionation Technology (AFT) sehingga membuat mahkota dewa mengalami proses ekstraktsi bertingkat untuk menemukan fraksi spesifik yang tepat dalam mengobati penyakit sakit kepala," ujar Gloria ketika ditemui di Kidzania Jakarta, Rabu (12/9/2018).
Dalam kesempatan yang sama, Andrew Sulistya, Direktur Consumer Health Dexa Medica mengatakan bahwa Dexa memang memiliki laboratorium yang dikhususkan untuk menciptakan obat herbal dari tanaman asli Indonesia. Selain mahkota dewa, pihaknya juga telah mengolah tanaman lain seperti jahe, jintan hitam hingga daun saga sebagai obat-obatan herbal yang bisa langsung dikonsumsi.
"Jahe misalnya ada banyak molekul dan komponen, kami dari farmasi bisa memecah molekul apa saja yang berkhasiat untuk mengatasi batuk. Jadi tidak semua molekul dipakai, bagian tertentu saja," tambah Andrew.
Andrew mengatakan bahwa keseriusan PT Dexa Medica untuk fokus mengembangkan obat-obatan herbal dibuktikan dengan sertifikasi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) tak hanya untuk memproduksi jamu tapi juga obat herbal.
"Obat bebas kita bermain herbal semua. Jadi dari BPOM kita punya sertifikasi tidak hanya jamu tapi obat herbal. Ini menunjukkan keseriusan Dexa melahirkan obat herbal kedepannya," tambah dia.
Meski menjual obat herbal, Dexa, kata Andrew tetap memperhatikan keamanan dan khasiat dari obat yang diproduksi karena telah melalui serangkaian riset klinis. Ia pun berharap masyarakat semakin percaya untuk mengonsumsi obat-obatan herbal yang telah teruji secara klinis.
Berita Terkait
Terpopuler
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
Terkini
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia
-
Keberlanjutan Makin Krusial dalam Layanan Kesehatan Modern, Mengapa?
-
Indonesia Kini Punya Pusat Bedah Robotik Pertama, Tawarkan Bedah Presisi dan Pemulihan Cepat
-
Pertama di Indonesia, Operasi Ligamen Artifisial untuk Pasien Cedera Lutut