Suara.com - Penyebab seseorang mengalami anemia atau kekurangan darah adalah karena kurangnya zat besi.
Tanpa disadari anemia dapat menurunkan produktivitas kerja. Menurut data statistik riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2013, proporsi penduduk dengan keadaan anemia mencapai 21,7 persen secara nasional. Sekitar 6,5 jam per-minggu anemia turut berperan dalam penurunan produktivitas.
Dampak tersebut bila dibiarkan sungguh membahayakan. Untuk mencegah anemia, maka perlu disadari gejala-gejala yang tampak bila seseorang menderita anemia. Dokter Swasty, praktisi medis dari PT Merck Tbk, memaparkan beberapa gejala spesifik anemia pada orang dewasa.
“Gejala dapat dirasakan dari kepala hingga bagian pencernaan. Saat sedang kambuh, kepala penderita akan merasakan kepala pusing dan kunang-kunang. Jika ini sering terjadi sebaiknya lakukan pemeriksaan lebih lanjut. Kemudian mata, akan terjadi perubahan warna mata, bagian putih akan terlihat kekuningan, jadi bila terjadi waspadai itu salah satu tanda gejala anemia,” kata dokter Swasty saat ditemui Suara.com belum lama ini di Serang, Banten.
Kemudian, sambungnya, gejala lain dapat terlihat dari kulit. Warna kulit akan tampak pucat, suhunya selalu dingin, dan kekuningan. Lalu, tekanan darah menurun menjadi lebih rendah atau sangat rendah, yang mana angka normalnya sekitar 120/80 mmHg. Secara pernapasan, napas menjadi lebih pendek.
“Pada penderita anemia kasus berat, sudah sampai menyerang jantung. Jantung jadi berdebar-debar, denyut jantung meningkat, nyeri dada, hingga serangan jantung,” jelasnya.
Dokter Swasty menjelaskan, otot-otot di tubuh juga bisa menjadi pendeteksi apakah seseorang menderita anemia atau tidak. Bila menderita anemia otot-otot menjadi terasa letih dan lemah. Selanjunya gejala dikenali di bagian dalam organ tubuh seperti limpa, yang mana terjadi pembesaran limpa.
Terakhir, mengenali lewat pencernaan. Bila beberapa gejala di atas sudah tampak, maka perhatikan warna tinja. Jika terjadi perubahan warna dari biasa, maka dapat dipastikan seseorang menderita anemia, katanya.
Jadi penuhi kebutuhan zat besi atau kekurangan darah untuk menghindari anemia atau kekurangan darah.
Baca Juga: Prabowo: Masa Indonesia Tak Mampu Berternak Sapi dan Kambing
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
Terkini
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia