Suara.com - Singapura dikenal sebagai salah satu negara paling tegas soal pengendalian tembakau. Yang terbaru, pemerintah Singapura berencana menerapkan peraturan bungkus rokok polos untuk menekan jumlah perokok di negaranya.
Kementerian Kesehatan Singapura merilis wacana kajian peraturan bungkus rokok polos. Dengan adanya peraturan ini, maka bungkus rokok yang dijual ke masyarakat memiliki bentuk serupa, dengan 75 persen merupakan pesan peringatan bergambar bahaya merokok.
"Penggunaan produk tembakau merupakan faktor utama penyebab kesakitan dan kematian di Singapura. Lebih dari 2.000 warga Singapura meninggal lebih dini karena penyakit akibat rokok," tulis Kementerian Kesehatan Singapura dalam pernyataannya, dikutip dari Channel News Asia.
Peraturan bungkus rokok polos rencananya diberlakukan pada tahun 2020. Peraturan ini berlaku bagi segala rupa bentuk produk tembakau, mulai dari rokok, cigarillos, cerutu, dan sebagainya.
Bungkus rokok polos yang dijual tidak akan mencantumkan logo, meskipun masih menampilkan mereka rokok.
Bungkus rokok polos ini juga memiliki satu warna, sehingga merek rokok hanya diketahui dari tulisan yang dicantumkan. Gambar peringatan bahaya merokok akan ditempatkan di bagian depan dan belakang bungkus rokok.
Peraturan senada sudah dijalankan oleh Australia, Prancis, dan Inggris Raya. Kementerian Kesehatan Singapura berharap dengan adanya peraturan bungkus rokok polos ini, angka perokok di Singapura akan turun.
"Dengan mengurangi daya tarik rokok kepada masyarakat, pemerintah berharap akan ada penurunan dalam konsumsi rokok," tulisnya.
Wah, kapan ya peraturan bungkus rokok polos ini diterapkan di Indonesia?
Baca Juga: Perokok Lebih Mudah Dehidrasi, Ini Anjuran Minum Per Hari
Berita Terkait
-
Data & Fakta Seputar Piala AFF 2018 yang Perlu Diketahui
-
5 Pemain Top Ini Tak Dipanggil Timnas Indonesia ke Piala AFF 2018
-
Bedah 4 Pelatih Lawan Timnas Indonesia di Grup B Piala AFF 2018
-
Perusahaan Otomotif Inggris Siap Berkantor di Singapura
-
Di Singapura, Sandiaga: Infrastruktur Era Jokowi Oke, Tapi ...
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
Pilihan
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
Terkini
-
Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
-
Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
-
Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
-
Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
-
Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
-
Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
-
Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
-
Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara
-
Jangan Abaikan! SADANIS: Kunci Selamatkan Diri dari Kanker Payudara yang Sering Terlewat