Suara.com - Dengan Edukasi, KOPMAS Siap Berantas Stunting di Pelosok Daerah Indonesia
Menyambut Harl Glzl Nasional 2019 Pentlngnya Edukasi Pemenuhan Glzl pada 1000 Harl Pertama Kehldupan Menuju Zero Glzl Buruk dan Stunting 2045
Investasl utama dalam membangun sumber daya manusla Indonesia yang memberikan manfaat jangka panjang dan berkelanjutan adalah pembangunan kesehatan.
Terpenuhinya kebutuhan gizi masyarakat terutama pada periode 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) merupakan salah satu komponen terpentlng dalam pembangunan kesehatan bagi seseorang.
Saat ini permasalahan gizi, baik gizi kurang termasuk stunting terjadi hamplr di seluruh strata ekonomi masyarakat baik di pedesaan maupun perkotaan.
Permasalahan gizi buruk merupakan tanggung jawab bersama mulai dari pemerintah, swasta, serta orangtua sebagai tombak perkembangan dan pertumbuhan anak-anak mulai 1000 hari pertama kehidupan. Edukasi pentingnya asupan gizi selmbang sangat penting dalam upaya menekan tingginya angka gizi buruk di Indonesia.
Dalam upaya membantu pemerintah dalam mengurangl gizl buruk, perlu adanya peran serta aktif semua pihak, Koalisi Perlindungan Kesehatan Masyarakat (KOPMAS) menvelenggarakan diskusi publik dalam rangka memperingati Hari Gizi Nasional 2019 “Menuju Zero Gizi Buruk dan Stunting 2045".
Hadir sebagai pembicara antara lain Dede Macan Yusuf Efendl, Ketua Komisi IX DPR RL, Ir. Doddy Izwardy, MA., Direktur Gizi Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI, Antsyah S.Sl,Apt, MP, Direktur Registrasi Pangan Olahan BPOM, Arif Maulana, SH.MH. Direktur LBH Jakarta dan Arif Hidayat, SH.MH., Ketua Koalisi Perlindungan Kesehatan Masyarakat (KOPMAS).
"Berdasarkan Riskesdas 2018 menunjukkan adanya perbaikan status gizi pada balita di lndonesia, namun ancaman gizi buruk dan stunting akan terus menghantui anak-anak di Indonesia di wilayah-wilayah lain. Hal itu disebabkan karena masih mlnlmnya edukasi mengenal gizi. Kalau kita datang langsung ke kampung-kampung yang aksesnya sullt dijangkau, mungkln kita akan menemukan lebih banyak lagi panderita gizi buruk. Hanya saja kita belum tahu,” seru Ketua Koalisi Perlindungan Kesehatan Masyarakat (KOPMAS), Arif Hidayat saat ditemui Suara.com di Aula LBH Jakarta (29/1/2019).
Baca Juga: Fahri Hamzah: Jokowi Tak Sadar Dijatuhkan Kubu Sendiri
Terkait edukasi, Arif menambahkan perlu adanya sinergi balk pemerintah dan swasta maupun Iembaga. lembaga non pemerlntah atau LSM. Karena ltulah, KOPMAS hadlr mengajak serta membantu pemerintah untuk bersama-sama dalam upaya menguranzl glzl buruk, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat khususnya generasl muda.
*KOPMAS lngln bersama-sama pemerlntah dan swasta serta NGO-NGO lalnnya untuk terus melakukan edukasi pentingnya pemenuhan glzl seimbang kepada masyarakat. lnl adalah tanggung jawab bersama dan bukan sema-mata tanggung jawab pemerintah. Perang orangtua penting dimana seorang ibu adalah kelompok kecil yang akan melakukan perubahan besar di rumahnya. Untuk itu, edukasi lni sangat penting,” Tambah Arlf.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Bahlil soal Izin Tambang di Raja Ampat : Barang Ini Ada, Sebelum Saya Ada di Muka Bumi!
-
Berapa Gaji Zinedine Zidane Jika Latih Timnas Indonesia?
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
Terkini
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar
-
Cara Efektif Mencegah Stunting dan Wasting Lewat Nutrisi yang Tepat untuk Si Kecil
-
Kisah Pasien Kanker Payudara Menyebar ke Tulang, Pilih Berobat Alternatif Dibanding Kemoterapi
-
Pengobatan Kanker dengan Teknologi Nuklir, Benarkah Lebih Aman dari Kemoterapi?
-
Data BPJS Ungkap Kasus DBD 4 Kali Lebih Tinggi dari Laporan Kemenkes, Ada Apa?
-
Camping Lebih dari Sekadar Liburan, Tapi Cara Ampuh Bentuk Karakter Anak
-
Satu-satunya dari Indonesia, Dokter Ini Kupas Potensi DNA Salmon Rejuran S di Forum Dunia
-
Penyakit Jantung Masih Pembunuh Utama, tapi Banyak Kasus Kini Bisa Ditangani Tanpa Operasi Besar
-
Nggak Sekadar Tinggi Badan, Ini Aspek Penting Tumbuh Kembang Anak