Suara.com - Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah menilai kalau lingkaran Calon Presiden nomor urut 01 Joko Widodo atau Jokowi malah mendorong elektabilitasnya makin menurun. Ia menilai banyak 'blunder' yang dilakukan pada pemerintahan Jokowi sepanjang masa kampanye Pilpres 2019.
Fahri juga menilai, sosok Jokowi justru sedang 'dijatuhkan' oleh orang-orang di belakangnya selama masa kampanye secara perlahan. Secara tidak sadar, orang-orang di belakang Jokowi justru tengah menurunkan nilai wibawa mantan Wali Kota Solo tersebut.
"Pak Jokowi itu seperti sedang dijatuhkan perlahan-lahan secara sistematis supaya elektabilitasnya turun terus menerus, dan orang-orang di sekitarnya sedang orkestra menjatuhkan wibawa dia," kata Fahri di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Selasa (29/1/2019).
Fahri mengungkapkan, upaya tersebut terlihat mulai dari keputusan pemerintah yang dinilainya plin plan terkait polemik pembebasan narapidana terorisme Abu Bakar Baasyir. Disusul kemudian kemunculan Tabloid Indonesia Barokah yang diduga bernada tendesius.
Ditambah dengan hingga vonis 1,5 tahun yang dijatuhkan kepada caleg Gerindra Ahmad Dhani atas kasus ujaran kebencian.
Dirinya juga membayangkan kalau usaha menurunkan wibawa Jokowi ini akan terus berjalan hingga menjelang hari pencoblosan pada April mendatang.
"Nanti dia akan bikin lagi, masih ada 78 hari lagi dia bikin sampai elektabilitasnya tinggal 20. Kayaknya ada upaya, dan pak Jokowi nggak menyadari dia menikmati penggerusan elektabilitas," kata Fahri.
Selain itu, sebuah bingkai penegakan hukum yang tidak adil juga disematkan pada pemerintahan Jokowi. Banyak kasus menurutnya yang dinilai tidak berimbang dilakukan oleh para penegak hukum di masa pemerintahan Jokowi.
"Kalau ngomong dengan niat tidak berbuat jahat atau hanya mengumpat penjahat masuk bui, sementara ada netizen yang pernah maki presiden bebas, pernah ngorder pembunuhan saya bebas, ini gimana sih?," pungkasnya.
Baca Juga: Rizal Ramli: Jokowi Ditekan Orang Berewokan
Tag
Berita Terkait
-
Rizal Ramli: Jokowi Ditekan Orang Berewokan
-
Ahmad Dhani Dipenjara, Amien Rais: Yang Lebih Gawat Tidak Diapa-apakan
-
Ahmad Dhani Dipenjara, Fahri Hamzah Dorong UU ITE Direvisi
-
Dilarikan ke RSCM, Kesehatan Baasyir Menurun Karena Batal Bebas?
-
Amien Rais: Mafia di Indonesia Punya Kedekatan dengan Menteri dan Jenderal
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Harga Emas Antam Tembus Paling Mahal Hari Ini, Jadi Rp 2.115.000 per Gram
-
Ustaz Khalid Basalamah Terseret Korupsi Kuota Haji: Uang yang Dikembalikan Sitaan atau Sukarela?
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
Terkini
-
Capai Ribuan Orang, Ini Rute Konvoi Demo Ojol di Jakarta: Bawa 7 Tuntutan ke Istana hingga DPR!
-
Bakal Patroli, Menkeu Purbaya Siap Tarik Anggaran Kementerian yang Lambat Serap Dana
-
Syaifullah Tamliha Ungkap Dua Kelemahan PPP: Tak Punya Figur Berduit dan Alergi Outsider
-
Kepala Sekolah di Prabumulih Sempat Dicopot Gegara Tegur Anak Pejabat Bawa Mobil ke Sekolah
-
Punya Modal Besar: Pakar Politik Dorong Projo jadi Oposisi Prabowo-Gibran, Pasca-Budi Arie Didepak!
-
Sebut Ada Intervensi Sejak Dualisme Kepemimpinan P3, Syaifullah Tamliha : PPP Dibinasakan oleh Jokow
-
KPK Beberkan Peran Rudy Tanoesoedibjo di Dugaan Korupsi Bansos, Kuasa Hukum Justru Bersikap Begini!
-
Kasus Korupsi Sritex Resmi Masuk Meja Hijau, Iwan Lukminto Segera Diadili
-
Pesan Mendalam Jelang Putusan Gugatan UU TNI: Apakah MK Bersedia Berdiri Bersama Rakyat?
-
Pemerintah Finalisasi Program Magang Nasional Gaji Setara UMP Ditanggung Negara