Suara.com - Pernah dengar istilah nesting? Nesting atau bersarang umum dialami oleh ibu hamil. Ini semacam dorongan untuk membersihkan dan mengatur rumah selama kehamilan, terutama menjelang persalinan atau ketika kehamilan masuk trimester tiga.
Dilansir dari American Pregnancy, nesting bertujuan untuk menciptakan sarahg (nest) yang nyaman untuk bayi. Maka jangan heran kalau menjelang persalinan, seorang ibu hamil bisa tiba-tiba keranjingan membersihkan dan mendekorasi rumah.
Nesting sendiri didorong oleh perubahan hormon. Meski begitu, nesting perlu diwaspadai karena bisa saja menimbulkan kelelahan dan perasaan kewalahan pada ibu. Jadi, apa saja yang harus diperhatikan saat dorongan untuk beberes rumah itu datang?
1. Jangan memiliki ekspektasi yang terlalu tinggi
Boleh saja mendekorasi kamar bayi, tapi tak perlu memaksakan diri. Perasaan terlalu khawatir karena tak bisa memberikan yang terbaik untuk bayi bisa membuat Anda merasa cemas dan stres. Ingat, ibu hamil yang stres rentan terkena post partum depression, lho.
2. Lakukan nesting dengan santai
Tak perlu buru-buru atau memberi target pada diri sendiri, misalnya berhasil membereskan kamar bayi dalam waktu 2 hari. Lakukan nesting dengan santai, supaya tubuh Anda tidak terlalu lelah.
3. Minta bantuan suami, keluarga, atau teman
Tenaga ibu hamil sudah terkuras untuk membawa bayi yang terus membesar di dalam perut. Anda tak bakal punya tenaga ekstra untuk melakukan semua kegiatan beberes sendirian, terutama saat mengangkat barang atau perabot yang berat. Saatnya minta bantuan pada suami, kakak/adik, atau teman. Jangan sungkan, mereka pasti akan dengan senang hati membantu, kok.
4. Gunakan pembersih yang aman
Ini yang paling penting. Hindari membersihkan dengan menggunakan pembersih berbahan kimia, atau mengecat dinding kamar bayi. Kalau tetap mau melakukannya, pastikan Anda meminta tolong orang lain untuk melakukannya. kemudian, jangan lupa perhatikan juga sirkulasi udara di rumah, ya. Bahan-bahan kimia yang terkandung dalam cairan pembersih atau cat tembok, beberapa ada yang berbahaya bagi ibu hamil dan janin.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- 5 Pilihan Ban Motor Bebas Licin, Solusi Aman dan Nyaman buat Musim Hujan
- 5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
- 5 Mobil Keluarga Bekas Kuat Tanjakan, Aman dan Nyaman Temani Jalan Jauh
- Cara Cek NIK KTP Apakah Terdaftar Bansos 2025? Ini Cara Mudahnya!
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Mau Bekukan Peran Bea Cukai dan Ganti dengan Perusahaan Asal Swiss
-
4 HP dengan Kamera Selfie Beresolusi Tinggi Paling Murah, Cocok untuk Kantong Pelajar dan Mahasiswa
-
4 Rekomendasi HP Layar AMOLED Paling Murah Terbaru, Nyaman di Mata dan Cocok untuk Nonton Film
-
Hasil Liga Champions: Kalahkan Bayern Muenchen, Arsenal Kokoh di Puncak Klasemen
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
Terkini
-
Stop Jilat Bibir! Ini 6 Rahasia Ampuh Atasi Bibir Kering Menurut Dokter
-
Alarm Kesehatan Nasional: 20 Juta Warga RI Hidup dengan Diabetes, Jakarta Bergerak Melawan!
-
Panduan Memilih Yogurt Premium untuk Me-Time Sehat, Nikmat, dan Nggak Bikin Bosan
-
Radang Usus Kronik Meningkat di Indonesia, Mengapa Banyak Pasien Baru Sadar Saat Sudah Parah?
-
Stop Diet Ketat! Ini 3 Rahasia Metabolisme Kuat ala Pakar Kesehatan yang Jarang Diketahui
-
Indonesia Darurat Kesehatan Mental, Kasus Terbanyak: Depresi, Anxiety, dan Skizofrenia
-
Rekomendasi Vitamin untuk Daya Tahan Tubuh yang Mudah Ditemukan di Apotek
-
Horor! Sampah Plastik Kini Ditemukan di Rahim Ibu Hamil Indonesia, Apa Efeknya ke Janin?
-
Kebutuhan Penanganan Kanker dan Jantung Meningkat, Kini Ada RS Berstandar Global di Surabaya
-
Waspada Ibu Hamil Kurus! Plis Kenali Risikonya dan Cara Aman Menaikkan Berat Badan