Suara.com - Menkes: Beban Biaya BPJS Akibat Kanker Capai Rp 2,7 Triliun
Kanker merupakan penyakit yang membebani biaya BPJS Kesehatan kedua terbanyak setelah penyakit jantung. Beban biaya yang ditimbulkan oleh penyakit kanker pada 2018 lalu menurut BPJS Kesehatan mencapai Rp 2,7 Triliun.
"Betapa besar kerugian dari kanker. Di mana penyakit kanker membebani BPJS Kesehatan nomor dua tertinggi, diikuti penyakit katastropik lain," ujar Menkes Nila dalam peringatan Hari Kanker Sedunia di Kementerian Kesehatan, Senin (4/2/2019).
Menkes Nila menambahkan, beban biaya ini sebenarnya bisa dikurangi jika masyarakat melakukan serangkaian upaya pencegahan. Pasalnya beberapa jenis kanker terkait dengan pola hidup seperti merokok dan konsumsi makanan bersifat karsinogenik.
"Variasi kanker begitu banyak, setiap sel dalam organ bisa berubah jadi kanker. Tapi kabar baiknya sekitar 43 persen kanker sebenarnya dapat dicegah. Mulai dengan pola hidup sehat, hindari merokok," imbuh Menkes.
Selain pencegahan, Menkes Nila juga menyoroti pentingnya deteksi dini. Menurut dia, beberapa jenis kanker sebenarnya memiliki peluang hidup yang tinggi jika kita mengetahuinya lebih dini.
Untuk kanker payudara misalnya, bisa dideteksi dini lewat pemeriksaan payudara sendiri atau sadari, begitu juga dengan kanker serviks yang bisa dideteksi lewat tes IVA maupun papsmear.
"Pada usia tertentu perempuan harus rutin melakukan IVA test. Skrining kita perlukan agar kita bisa temukan kanker serviks saat dini. Untuk pemeriksaan payudara bisa lewat mamografi. Dan ini bisa dilakukan di fasilitas layanan primer atau puskesmas," imbuh dia.
Menurut Menkes Nila, upaya penurunan kasus kanker membutuhkan komitmen semua lapisan masyarakat. Setiap masyarakat bisa menjadi agent of change untuk saling mengingatkan yang lain agar berperilaku hidup sehat.
Baca Juga: Tak Pakai Emosi, Anang Hermansyah Siap Temui Jerinx SID
"Kita memerlukan kerjasama baik dari pihak Kemenkes, KPKN, dan pemerhati kesehatan atau LSM. Berikan pemahaman pada masyarakar agar mau berperilaku hidup sehat untuk mencegah dari berbagai penyakit termasuk kanker. Selain biayanya mahal, kanker juga menjadi beban untuk anggota keluarga lainnya," tandas dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja