Suara.com - Banyak orang melakukan program penurunan berat badan dengan cara perbanyak konsumsi makanan sehat dan olahraga. Namun, tahukah jika kesehatan pencernaan juga memengaruhi hal ini?
Mungkin tak banyak orang yang menyadarinya. Padahal masalah pencernaan bisa menyebabkan penyerapan makanan yang buruk hingga memengaruhi penurunan berat badan.
Namun, di beberapa situasi, kesehatan usus kita dapat berkontribusi pada penambahan berat badan. Dilansir dari timesofindia, berikut 5 penyakit di pencernaan yang bisa memengaruhi kesehatan pencernaan.
1. GERD
Refluks gastroesofageal (GERD) ditandai sensasi terbakar yang menyakitkan di dada bagian bawah yang disebabkan naiknya asam lambung ke kerongkongan. Bagi yang menderita penyakit ini, makanan bisa menenangkan.
Mengonsumsi makanan juga membantu mengurangi rasa sakit dan memberikan efek kelegaan sementara karena makanan dan air liur menetralkan asam lambung untuk sementara.
Namun, masalah sebenarnya justru setelah proses pencernaan selesai, produksi asam lambung meningkat lagi. Dengan begini, orang akan terjebak dalam kebiasaan makan berlebihan dan pada akhirnya menambah berat badan.
2. Ulkus
Ulkus berkembang di lapisan dalam perut atau usus kecil dan menghasilkan banyak asam. Sama seperti refluks asam lambung, makan dapat memberikan kenyamanan sementara waktu untuk menutupi lapisan dan menetralkan asam lambung. Jika Anda makan lebih sering, hal ini jelas menyebabkan kenaikan berat badan.
Baca Juga: Makan Oatmeal untuk Turunkan Berat Badan, Jangan Lakukan Ini
3. Pertumbuhan bakteri berlebihan
Usus mengandung bakteri baik dan jahat. Bakteri baik berfungsi untuk mengurangi peradangan dan menjaga kesehatan.
Namun, masalah akan muncul jika bakteri tumbuh meningkat secara drastis sehingga menyebabkan penambahan berat badan.
Bakteri bisa meningkatkan produksi gas metana yang dapat memperlambat fungsi usus kecil. Selain itu, juga memperlambat metabolisme tubuh hingga memengaruhi resistensi insulin dan leptin.
Padahal keduanya mengatur rasa lapar dan kenyang. Jadi, Anda akan cenderung makan lebih banyak dan menambah berat badan.
4. Irritable Bowel Syndrome (IBS)
Berita Terkait
-
Sudah Ada 10 Lokasi Keracunan MBG di Jakarta, Sebagian Besar Disebabkan karena Ini
-
Kasus Siswa Keracunan MBG di Jakarta Capai 60 Anak, Bakteri jadi Biang Kerok!
-
4 Virus dan Bakteri yang Bisa Picu Keracunan Makanan, Apa Saja?
-
Bahaya Bakteri Salmonella dan Bacillus Cereus, Biang Kerok Keracunan MBG di Jabar
-
Terobosan Baru! Bagaimana Bakteri Bisa Dipakai untuk Mendeteksi Mikroplastik?
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
Terkini
-
Apotek Bisa Jadi Garda Depan Edukasi dan Deteksi Dini Stunting, Begini Perannya
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter