Suara.com - Seorang wanita bernama Josephine Suffolk atau Josey meninggal setelah dokter diduga membutuhkan waktu 10 bulan untuk mendiagnosis penyakit kankernya dan mengabaikan pendarahannya sebagai masalah hormon.
Ibu dua anak tersebut meninggal pada 18 Mei saat usianya 29 tahun, tepatnya kurang dari setahun setelah ia didignosis menderita kanker seviks.
Sejak divonis kanker, Suffolk berusaha meningkatkan kesadaran orang-orang mengenai kanker serviks. Padahal kondisinya saat itu sangat parah dan sudah terlambat untuk disembuhkan.
Dilansir dari Daily Mail, dokter diduga tak mengetahui tanda-tanda kanker Suffolk meski situs National Health Service (NHS) telah mencantumkan pendarahan yang tidak biasa merupakan gejala utama. Menurutnya, dokter mengatakan padanya, tak ada yang salah dengan dirinya meski ia sudah kembali ke rumah sakit 5 kali.
Awal mulanya pada September 2017, ia mulai mengalami pendarahan dari Miss V-nya, bahkan ketika sedang tidak menstruasi. Kondisi itu, oleh petugas disebut sebagai periode yang tidak teratur yang mungkin disebabkan oleh kelahiran beberapa bulan sebelumnya, dilaporkan Kent Live.
"Saya merasa seperti dikecewakan oleh dokter saya," ujar Suffolk dalam sebuah wawancara dengan media lokal pada Desember.
Rumah sakit tempat ia dirawat awalnya tidak disebutkan. Namun, Suffolk menghabiskan hari-hari terakhirnya di Pilgrims Hospice, Ashford.
Setelah kembali empat atau lima kali, Suffolk akhirnya ditempatkan ke dokter lain dan menjalani scan. "Saya berpikir, 'inilah yang seharusnya dilakukan enam atau tujuh bulan lalu'," katanya kepada Kent Live tahun lalu.
"Aku sangat takut, dia mengatakan Anda menderita infeksi menular seksual (IMS) atau kanker. Saya pikir dia berusaha melindungi saya. Dia kemudian berkata, 'apa yang saya lihat adalah jumlah pertumbuhan yang sangat besar," katanya.
Baca Juga: Selain Berhubungan Seks, Rokok dan Diet Tingkatkan Risiko Kanker Serviks!
Satu mingggu setelahnya, ia diberi tahu kalau menderita kanker. Suffolk secara resmi didiagnosis kanker pada Juni 2018.
Namun, saat itu kankernya sudah terlalu besar untuk diangkat melalui pembedahan. Sehingga ia membutuhkan kemoterapi dan radioterapi. Kanker tersebut dengan cepat menyebar ke paru-paru dan darahnya. Ia meninggal tiga minggu lalu.
Sebelumnya penggalangan dana untuk keluarga Suffolk terlah terkumpul 2.000 poundsterling atau sekitar Rp26 juta untuk membawa anak-anaknya berlibur, tetapi kesehatan Suffolk semakin memburuk.
Bibirnya, Dionne Wellington masih berharap bisa menggunakan uang tersebut untuk membawa anak-anak Suffolk berlibur. "Sebagai sebuah keluarga, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada semua orang di Kent yang menggalang dana untuk Josey. Dia adalah wanita yang cantik, lucu, dan bahagia," ujarnya.
Berita Terkait
-
Kenapa Sepatu Baru Tidak Dianjurkan untuk Lomba Lari? Ini Penjelasan Dokter
-
6 Fakta Dosen Unissula Aniaya Dokter RSI Sultan Agung Semarang, Viral di Medsos!
-
5 Sepatu Lari Lokal Terbaik Rekomendasi Dokter Tirta, Harga Ratusan Ribu Saja
-
Dokter Tirta Sentil Pedas Pernyataan Kontroversial Pejabat yang Baru Dilantik: Mending Diam!
-
Pakai Sunscreen Malah Bikin Wajah Jadi Abu-Abu, Apa yang Salah? Ini Kata Dokter
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas