Suara.com - Baru-baru ini viral kisah seorang pria bernama Ashok Diwan (61) asal Kolkata, India yang meninggal dunia karena kesalahan diagnosis dokter di rumah sakit. Kisahnya disampaikan oleh anaknya melalui akun Facebook Ashok Diwan.
Ia masih teringat setahun lalu ayahnya yang seorang pengusaha aktif pergi ke Rumah Sakit Apollo Gleneagles Kolkata dengan keluhan kelemahan di kaki kanannya.
Saat itu Ashok menemuah ahli bedah saraf, dr SN Singh yang menyarankannya melakukan pemindaian MRI. Setelah pemindaian, dokter menyatakan Ashok menderita kanker otak stadium IV dan sisa hidupnya tinggal 18 bulan.
Tanpa pemeriksaan lebih lanjut seperti biopsi untuk memastikan kebenaran kanker otak, dr SN Singh langsung menyarankan Ashok melakukan pengobatan kanker dengan alasan tidak adanya ketersiadaan alat biopsi.
SN Singh lantas bekerjasama dengan ahli onkologi radiasi, dr Tanweer Shahid dalam proses pengobatan kanker otak Ashok dengan harapan ia bisa lebih lama bertahan hidup.
"Tanpa melakukan biopsi, mereka mengambil tindakan radioterapi, kemoterapi dan steroid selama sebulan. Setelah itu, kondisi ayah justru mengalami banyak masalah baru tapi dokter tetap melanjutkan pengobatannya," tulisnya.
Karena kondisinya yang semakin parah, Ashok pun menjalani perawatan intensif di ICU dengan bantuan alat ventilator selama 4 bulan. Setengah waktunya, Ashok berada dalam kondisi koma karena diagnosis kanker otak yang salah.
Kemudian anggota tubuh Ashok mulai kehilangan kendali hingga mengalami banyak komplikasi, Mulai ginjalnya yang berhenti berfungsi, diabetes karena overdosis steroid, infeksi darah, paru-paru, otak hingga penyakit kulit mematikan Toxic Epiderma Necrolysis (TEN).
"Kita sudah berkali-kali meminta, mengemis hingga menangis untuk memindahkan ayah di ruang isolasi, tetapi mereka tetap membiarkan ayah dirawat terbuka di ICU," lanjutnya.
Baca Juga: Agung Hercules Renang Meski Kanker Otak, Ternyata Ini Manfaatnya pada Otak!
Alih-alih dokter berusaha menolong nyawa Ashok, mereka justru terkesan cuci tangan dari kasusnya. Sejumlah dokter spesialis, termasuk ahli paru dan kepala ICU justru menyarankan perawatan End of Life kepada Ashok.
Artinya tim medis akan membiarkan seorang pasien meninggal seiring berjalannya waktu tanpa memberikan perawatan apapun.
Salah satu contohnya, mereka menggunakan cairan dialisis tanpa penghangat cairan yang membuat suhu tubuh dan detak jantung Ashok turun drastis. Setelah itu, tim dokter mengonfirmasi bahwa Ashok akan meninggal dalam waktu beberapa jam.
Namun, pihak keluarga berusaha mencari tahu penyebab turunnya suhu tubuh dan detak jantung Ashok yang disebabkan tidak adanya penghangat cairan. Akhirnya dokter memberikannya atas permintaan keluarga setelah 5 jam.
Sampai akhirnya, pihak rumah sakit menyarankan keluarga memindahkan Ashok ke rumah sakit lain dengan alasan keterbatasan alat medis. Mereka juga meminta keluarga Ashok segera menutupi keseluruhan biaya pengobatan.
Berita Terkait
-
Sempat Diderita Epy Kusnandar, Berapa Lama Orang dengan Kanker Otak Bisa Bertahan Hidup?
-
6 Penyebab Kanker Otak, Penyakit yang Sempat Diderita Epy Kusnandar Sebelum Meninggal Dunia
-
Bukan Fiksi, Film Ini Tampilkan Perjuangan Nyata Melawan Tumor Otak
-
Jadi Penyebab Kematian Terbanyak di Indonesia, Kenali Tanda Kanker Otak di Setiap Anggota Tubuh
-
Ketahui Faktor Genetik dan Lingkungan yang Bisa Meningkatkan Risiko Kanker Otak
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
Terkini
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia
-
Keberlanjutan Makin Krusial dalam Layanan Kesehatan Modern, Mengapa?
-
Indonesia Kini Punya Pusat Bedah Robotik Pertama, Tawarkan Bedah Presisi dan Pemulihan Cepat
-
Pertama di Indonesia, Operasi Ligamen Artifisial untuk Pasien Cedera Lutut
-
Inovasi Terapi Kanker Kian Maju, Deteksi Dini dan Pengobatan Personal Jadi Kunci
-
Gaya Bermain Neymar Jr Jadi Inspirasi Sepatu Bola Generasi Baru
-
Menopause dan Risiko Demensia: Perubahan Hormon yang Tak Bisa Diabaikan
-
Penelitian Ungkap Mikroplastik Memperparah Penyempitan Pembuluh Darah: Kok Bisa?
-
Lari Sambil Menjelajah Kota, JEKATE Running Series 2025 Resmi Digelar
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?