Suara.com - Batam Siap Jadi Kota Wisata Medis Pertama Berbasis Blockchain di Indonesia
Peran blockchain dalam layanan kesehatan, terutama bagi penyedia layanan dan konsumen sudah berkembang di sejumlah negara, termasuk Indonesia.
Melalui kerjasama antara Rumah Sakit BP Batam, BP Batam dan dClinic, layanan kesehatan berbasis blockchain atau Private Healthcare Blockchain (PHB), diharapkan dapat membuat layanan medis berbasis teknologi semakin maju dan berkembang.
"Melalui peresminan Batam Medical Blockchain (BMB), kami ingin mencapai komunikasi yang lebih baik dengan pasien, sehingga sistem perawatan kesehatan dan cara kami berkomunikasi dapat meyakinkan konsumen kami," ungkap Direktur RSBP Batam, Dr. Sigit Riyarto dalam siaran pers yang suara.com terima.
Menurutnya, Batam merupakan tempat yang tepat sebagai Centre of Excellence atau pusat unggulan untuk blockchain dan khususnya untuk kemajuan layanan teknologi medis. Hal ini sejalan dengan rencana pemerintah Indonesia untuk menciptakan Zona Ekonomi Medis dan Digital di Batam.
Lebih lanjut, Wakil Kementerian Keuangan dan Neraca Pembayaran, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Dr. Edi Pambudi mengatakan jika Indonesia cukup mampu dan matang untuk mengejar posisinya sebagai pusat dari keunggulan blockchain di wilayah ini serta untuk membawa kepemimpinan dan inovasi digital ke seluruh dunia.
"Perjanjian antara RSBP Batam dan dClinic ini, merupakan langkah besar menuju rencana kami untuk membuka kesempatan bagi Batam dan Indonesia dalam proyek investasi bersama di Blockchain," ujar dia.
Dengan menciptakan model baru yang inovatif dalam pemberian layanan kesehatan, diharapkan Batam bisa menjadi kota wisata kesehatan di Indonesia yang setara dengan kota lainnya di dunia.
Teknologi eksponensial seperti Internet of Things, Blockchain dan Artificial Intelligence sendiri memiliki kekuatan potensial untuk mengubah sektor perawatan kesehatan.
Di seluruh dunia, cara inovatif dipilih oleh para pemangku kepentingan untuk memberikan layanan hemat biaya, dengan perawatan kesehatan "pintar" yang berpusat pada pasien, baik di dalam maupun di luar rumah sakit. Masyarakat dapat memanfaatkan teknologi digital dan eksponensial data untuk membuat keputusan yang tepat.
Baca Juga: Kedok 2 Wanita Berhijab Bawa Sabu Terbongkar di Bandara Hang Nadim Batam
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- 5 Link DANA Kaget Terbaru Bernilai Rp 434 Ribu, Klaim Sekarang Sebelum Kehabisan!
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Perawatan Mata Modern di Tengah Maraknya Gangguan Penglihatan
-
Terungkap! Ini Rahasia Otak Tetap Prima, Meski di Usia Lanjut
-
Biar Anak Tumbuh Sehat dan Kuat, Imunisasi Dasar Jangan Terlewat
-
Susu Kambing Etawanesia Bisa Cegah Asam Urat, Ini Kata dr Adrian di Podcast Raditya Dika
-
Toko Roti Online Bohong Soal 'Gluten Free'? Ahli Gizi: Bisa Ancam Nyawa!
-
9.351 Orang Dilatih untuk Selamatkan Nyawa Pasien Jantung, Pecahkan Rekor MURI
-
Edukasi PHBS: Langkah Kecil di Sekolah, Dampak Besar untuk Kesehatan Anak
-
BPA pada Galon Guna Ulang Bahaya bagi Balita, Ini yang Patut Diwaspadai Orangtua
-
Langsung Pasang KB Setelah Menikah, Bisa Bikin Susah Hamil? Ini Kata Dokter
-
Dana Desa Selamatkan Generasi? Kisah Sukses Keluarga SIGAP Atasi Stunting di Daerah