Berisiko meningkatkan penyakit batu ginjal
Akibat kurang minum air putih juga dapat menyebabkan pembentukan batu ginjal. Meskipun sebagian besar dapat dikeluarkan oleh tubuh, jika batu ginjal cukup besar dapat menghambat saluran kemih dan menyebabkan sakit perut atau pangkal paha.
Jika mengalami dehidrasi parah, ada kemungkinan Anda bisa mengalami gagal ginjal akut.
Tekanan darah tinggi
Kurang minum akan mengurangi volume darah di pembuluh darah Anda saat idealnya, mereka harus 'kenyang'.
Agar organ tubuh Anda berfungsi dalam kondisi dehidrasi, tubuh Anda melepaskan hormon histamin. Zat ini menyebabkan pembuluh darah dan arteri berkontraksi, yang menyebabkan peningkatan tekanan darah Anda.
Banyak minum air juga meningkatkan sirkulasi, mengurangi penumpukan racun dan zat berbahaya lainnya yang dapat menyebabkan tekanan darah tinggi.
"Oleh sebab itu, sistem di tubuh membutuhkan air mineral agar dapat berfungsi dengan baik. Karena air mineral berperan penting sebagai penghantar nutrisi dalam tubuh, membantu metabolisme sel tubuh, memelihara kesehatan kulit, membantu kinerja otot dan juga memperlancar sistem pencernaan," katadr. Milka Inkiriwang.
Menurutnya Perhimpunan Dokter Umum Indonesia (PDUI) memberikan himbauannya untuk menjaga kesehatan dengan gaya hidup yang baik dan benar. Selain berolahraga dan mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang, konsumsi air mineral berkualitas berperan penting untuk menjaga kesehatan tubuh.
Baca Juga: 5 Berita Menarik: Kebaikan Minum Air Putih dan Bahaya Air Mineral Ilegal
Konsumsi minuman manis, berasa, bewarna yang banyak di pasaran dan digandrungi hingga menjadi gaya hidup masyakat kota sama sekali bukan cairan yang dibutuhkan tubuh, katanya.
"Air yang baik untuk tubuh adalah yang tidak berasa, tidak bewarna dan tidak berbau. Air mineral tidak dapat dibentuk oleh tubuh sendiri, sehingga penting untuk mencukupi asupan mineral dengan cara mengkonsumsi air mineral berkualitas, dan cukup yakni 8 gelas atau 2.4 liter sehari serta disertai konsumsi buah-buahan dan sayuran dapat menurunkan risiko penyakit di atas,” ujarnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
Terkini
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!
-
Jantung Sehat, Hidup Lebih Panjang: Edukasi yang Tak Boleh Ditunda
-
Siloam Hospital Peringati Hari Jantung Sedunia, Soroti Risiko AF dan Stroke di Indonesia
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama
-
CEK FAKTA: Ilmuwan China Ciptakan Lem, Bisa Sambung Tulang dalam 3 Menit
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Stres Hilang, Jantung Sehat, Komunitas Solid: Ini Kekuatan Fun Run yang Wajib Kamu Coba!