Suara.com - Wabah Campak di Amerika Serikat Diperkirakan Telah Berakhir.
Epidemi campak terburuk di Amerika dalam 27 tahun kemungkinan sudah memasuki tahap akhir karena tidak dilaporkan lagi adanya kasus baru dalam sepekan terakhir.
Epidemi itu bermula dari orang Amerika yang bepergian ke luar negeri dan tertular campak. Ia dengan cepat kemudian menularkan penyakit itu ke kalangan orang yang tidak divaksinasi. Awal campak bermula pada musim semi lalu, mulai akhir Maret sampai akhir Juni 2018, 70 atau lebih kasus baru dilaporkan setiap minggunya. Belum lama ini, Amerika bahkan mencatat banyaknya kasus campak ini dalam setahun penuh.
“Tidak ada kasus lagi sangatlah menggembirakan,'' ujar Jason Schwartz, pakar kebijakan vaksinasi pada Yale University seperti mengutip VOAIndonesia.
Epidemi campak yang tengah melanda Amerika dimulai sekitar setahun lalu dan memuncak pada awal tahun 2019, dengan sebagian besar kasus dilaporkan di komunitas New York City.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika - Center for Disease Control and Prevention (CDC) melaporkan pada Senin 16 September 2019, sepanjang tahun ini, ditetapkan terjadi 1.241 kasus campak. Jumlah itu tidak bertambah pekan lalu. Terakhir kali CDC melaporkan tidak ada kasus campak baru adalah 11 bulan lalu.
Pejabat-pejabat New York menanggapi ledakan kasus campak dengan sejumlah tindakan, termasuk kampanye pendidikan untuk melawan informasi yang salah tentang keamanan vaksin dan menerapkan denda bagi orang yang tidak mendapatkan vaksinasi.
Epidemi itu mengancam status Amerika yang hampir 20 tahun ini dinyatakan sebagai negara yang telah memberantas campak. Status itu akan berakhir jika penyakit itu menyebar di kalangan orang Amerika selama satu tahun atau lebih. Negara-negara lain, termasuk Yunani dan Inggris, baru-baru ini kehilangan status itu seiring melonjaknya jumlah penderita penyakit itu.
Wabah campak biasanya dinyatakan berakhir setelah 42 hari berlalu tanpa muncul pasien baru. Jika tidak ada kasus baru yang muncul, wabah nasional itu kemungkinan akan berakhir pada atau sekitar 30 September, tepat sebelum pejabat-pejabat harus membuat keputusan mengenai status pemberantasan campak di Amerika.
Baca Juga: Kasus Campak Meningkat, Perdana Menteri Inggris Keluarkan Imbauan Serius
Berita Terkait
Terpopuler
- Profil 3 Pelatih yang Dirumorkan Disodorkan ke PSSI sebagai Pengganti Kluivert
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 5 Rekomendasi Mobil Sunroof Bekas 100 Jutaan, Elegan dan Paling Nyaman
- Warna Lipstik Apa yang Bagus untuk Usia 40-an? Ini 5 Rekomendasi Terbaik dan Elegan
- 5 Day Cream Mengandung Vitamin C agar Wajah Cerah Bebas Flek Hitam
Pilihan
-
5 HP Layar AMOLED Paling Murah, Selalu Terang di Bawah Terik Matahari mulai Rp1 Jutaan
-
Harga Emas Naik Setelah Berturut-turut Anjlok, Cek Detail Emas di Pegadaian Hari Ini
-
Cerita Danantara: Krakatau Steel Banyak Utang dan Tak Pernah Untung
-
Harga Emas Turun Empat Hari Beruntun! Galeri 24 dan UBS Hanya 2,3 Jutaan
-
Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
Terkini
-
Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
-
Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
-
Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
-
Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
-
Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
-
Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara
-
Jangan Abaikan! SADANIS: Kunci Selamatkan Diri dari Kanker Payudara yang Sering Terlewat
-
Langkah Krusial Buat Semua Perempuan, Gerakan Nasional Deteksi Dini Kanker Payudara Diluncurkan
-
Dukung Ibu Bekerja, Layanan Pengasuhan Modern Hadir dengan Sentuhan Teknologi
-
Mengenalkan Logika Sejak Dini: Saat Anak Belajar Cara Berpikir ala Komputer